Mendikbud: 8,3 Juta Siswa Ikut UN, 91% Berbasis Komputer

Metrobatam, Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan ujian nasional (UN) tahun ini akan diikuti 8,3 juta siswa, yang berasal dari 103 ribu sekolah, madrasah, dan kesetaraan Paket B dan Paket C. Jumlah ini lebih banyak 200 ribu siswa dibanding tahun lalu.

“Kemudian, kaitannya dengan moda, ada kenaikan sangat mencolok untuk peserta UNBK (ujian nasional berbasis komputer). Tahun ini ada 7,5 juta siswa atau 91 persen akan mengikuti mengikuti UNBK atau naik 1,2 juta dibanding tahun lalu, yaitu sekitar 6,3 juta siswa atau 78 persen. Jadi naik dari 78 persen ke 91 persen. Naik 13 persen,” kata Muhadjir di kantornya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Dia mengatakan UN tahun ini akan lebih dulu diselenggarakan di SMK, yakni pada 25-28 Maret. Kemudian UN SMA pada 1, 2, dan 4 April. UN susulan SMK dan SMA pada 15-16 April.

“Secara prinsip, tidak ada perubahan kebijakan dari tahun lalu. Kemudian komposisi soal sama dengan tahun lalu, ada soal yang terkategori mudah 25-35 persen, kemudian yang terkategori sedang 50-60 persen, dan berkategori berpenalaran tinggi itu 10-15 persen,” kata Muhadjir.

Bacaan Lainnya

Muhadjir mengatakan UNBK yang dilakukan di 91 persen lembaga pendidikan sudah dapat diterima karena model ujian seperti ini sudah diterapkan untuk tes CPNS, ujian Polri, maupun PPPK. Namun dia berharap tim IT bisa mempersiapkan infrastruktur jaringan agar UNBK bisa berjalan lancar.

Pada UNBK kali ini, mata pelajaran yang diuji juga tak berbeda dibanding tahun sebelumnya, yakni empat pelajaran. Sementara itu, untuk program paket kesetaraan, ada tujuh pelajaran yang diujikan kepada siswa.

Pelajaran yang diujikan di SMK adalah bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, dan teori kejuruan.

Pelajaran yang diujikan di SMA adalah bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, satu mata pelajaran jurusan (IPA: kimia, biologi, fisika, sementara IPS: geografi, ekonomi, dan sosiologi).

Pelajaran yang diujikan di SMP: bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, dan IPA. (mb/detik)

Pos terkait