Balada Timses Menangkan Bupati Cianjur Berakhir di Pasungan

Metrobatam, Cianjur – Tahun 2006 silam Ajap (46) sukses mengantarkan pasangan calon kepala daerah idolanya sebagai bupati Cianjur. Namun ironisnya nasib Ajap tak sesukses jagoannya, dia mengidap gangguan kejiwaan lantaran kecewa dengan janji yang tidak ditepati pemimpinnya.

Kisah tentang Ajap yang dikecewakan sang idola sudah menjadi rahasia umum warga Kampung Cidalung, Desa Wangunsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Ia diberikan janji bisa dengan mudah menemui calon yang dimenangkannya itu usai Pilkada. Namun ternyata janji itu hanya isapan jempol.

“Keterangan dari keluarga, Ajap ini kecewa karena saat datang ke pusat kota Cianjur untuk bertemu calon yang dia menangkan berakhir kekecewaan. Ajap tidak berhasil bertemu idolanya itu,” kata Feri, salah seorang relawan Komunitas Sehat Jiwa (KSJ) Cianjur, kepada detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (21/3/2019).

Saat itu Ajap mulai mengalami perubahan perilaku, sikapnya mulai kasar dan beringas. Tidak jarang dia merusak barang milik tetangga, pernah sekali dia menjebol dinding rumah dan mengamuk.

Bacaan Lainnya

“Bagi tetangga dan masyarakat di tempatnya tinggal Ajap mengalami gangguan kejiwaan karena diabaikan oleh pilihannya saat Pilkada sudah bukan rahasia lagi. Semuanya tahu, Ajap dikecewakan oleh pilihannya sendiri,” lanjut Feri.

Selama 12 tahun, keluarga sudah berusaha menyembuhkan Ajap. Namun beberapa bulan terakhir, perilakunya makin tak terkendali. Akhirnya keluarga memasungnya. Ia ditempatkan di sebuah kandang bambu berukuran 1 x 1,2 meter dengan tinggi sekitar 70 sentimeter. Ajap hanya bisa menegakkan kepala dengan kedua kakinya selonjoran ke depan melewati sela-sela bambu.

“Soal lama dia di tempat itu keluarga enggan terbuka. Ada yang bilang baru dua bulan ada juga sekitar 6 bulan. Kalau dilihat kondisinya batang bambu juga masih terlihat hijau, sebagian kecokelatan masing-masing ujung diikat menggunakan tambang,” kata Nurhamid Karnaatmaja, pengurus Komunitas Sehat Jiwa (KSJ) Cianjur kepada detikcom.

Nurhamid menduga tahun politik membuat kejiwaan Ajap makin terguncang. Kenangan menjadi tim sukses pasangan calon pada Pilkada Kabupaten Cianjur 2006 silam kembali terpantik saat melihat baliho calon presiden, caleg maupun partai politik.

“Politik-politik wadul lah, calon presiden kabehge wadul lah (Politik bohong, calon presiden bohong-red),” ujar Nurhamid menirukan ucapan Ajat.

Saat ini Ajap berada di bawah pengawasan Komunitas Sehat Jiwa. “Kalau ngamuk sih enggak, cuma masih resah dan terlihat gelisah. Di tempat ini dia kita perlakukan secara manusiawi dan berbaur berkomunikasi dengan relawan panti, semoga beliau kembali pulih seperti sediakala,” jelas Nurhamid.

Untuk diketahui, pada Pilkada Cianjur 2006 lalu, pasangan Tjetjep Muchtar Soleh dan Dadang Sufianto terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Cianjur periode 2006-2011. Keduanya merupakan kepala daerah Cianjur pertama pilihan rakyat. (mb/detik)

Pos terkait