FBR Deklarasi Dukung 01, Jokowi Minta Bantuan Perangi Hoaks

Metrobatam, Jakarta – Capres 01 Joko Widodo meminta bantuan Forum Betawi Rempug (FBR) untuk memerangi penyebaran berita bohong atau hoaks yang dialamatkan kepadanya. Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri acara Deklarasi Dukungan FBR untuk #1 di Parkir Puri Mansion, Jakarta, Minggu (10/3).

“Dengan bergabungnya FBR kami ingin agar bisa bersama-sama untuk melawan kabar fitnah, agar kita bisa bersama-sama melawan kabar hoaks, agar kita bisa bersama-sama melawan kabar-kabar bohong karena ini berbahaya bagi persatuan kita, berbahaya bagi kerukunan kita, berbahaya bagi ukhuwah kita, sangat berbahaya sekali kalau kita biarkan,” ujar Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan sejumlah hoaks tentangnya yang beredar di masyarakat.

Pertama, Jokowi membantah tudingan mengkriminalisasi ulama. Jokowi menjelaskan sebagai negara hukum, siapa pun yang diduga bersalah akan diperiksa dan diadili. Jika terbukti bersalah akan diperiksa.

Bacaan Lainnya

“Banyak Menteri yang masuk sel karena masalah hukum, korupsi. Banyak juga gubernur yang masuk sel karena masalah hukum yaitu korupsi. Banyak juga bupati, walikota (anggota) DPR dan DPRD masuk sel karena masalah hukum. Semuanya sama,” ujarnya.

Jokowi mengatakan jika ada ulama yang tidak bersalah dikriminalisasi dilaporkan kepadanya. Jokowi menjamin ulama tersebut akan dibebaskan.

“Saya akan mengeluarkan ulama itu dari penjara. Jangan dibolak-balik, “ujarnya.

Jokowi juga mendengar isu di lapangan soal pemerintahannya yang akan melarang adzan dan menghilangkan pelajaran pendidikan agama di sekolah. Logika tersebut menurut Jokowi tak masuk akal karena Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia.

“Hati-hati isu ini sudah sampai di bawah. Penelitian kami, survei kami menyatakan 9 juta orang lebih percaya mengenai itu,” ujarnya.

Kemudian, Jokowi juga mendengar isu ia akan melegalkan perkawinan sejenis.

“Itu kan nggak masuk. Hal seperti itu kalau tidak dijelaskan bisa kemakan semua,” ujarnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga mendengar isu ia anti Islam dan anti ulama. Hal itu menurutnya tidak masuk akal karena pasangan wakil presidennya merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia. Ia pun rajin bolak-balik pesantren dan menandatangani Hari Santri setiap tanggal 22 Oktober.

Karenanya, Jokowi berharap anggota FBR yang tersebar di penjuru kampung Jabodetabek bisa membantu untuk meluruskan rumor-rumor tersebut di lapangan. Permintaannya Jokowi itu dijawab dengan sorak sorai ribuan anggota FBR yang menghadiri deklarasi tersebut.

“Berikan penjelasan yang benar kepada masyarakat. Saya tidak ingin dipuja-puja.Katakan yang benar, benar. Katakan yang salah itu salah. Katakan yang hak itu hak. Katakan yang bathil itu bathil. Katakan apa adanya,” ujar Jokowi

Di tempat yang sama, Ketua Umum FBR Lutfi Hakim menyatakan kesiapan FBR untuk mendukung Jokowi.

“Kami siap memerangi berita-berita bohong agar Pilpres berjalan dengan tertib. Kami juga bertekad untuk mensukseskan Pileg dan Pilpres dengan aman dan damai untuk nasib bangsa kita ke depan demi keutuhan NKRI dan keutuhan bangsa Indonesia,” ujar Lutfi. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait