Prabowo Tertinggal di DKI Jakarta, BPN Ragukan Metode Survei Charta

Metrobatam, Jakarta – Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tertinggal dengan selisih tipis dari Joko Widodo-Ma’ruf Amin di DKI Jakarta dan Banten berdasarkan survei Charta Politika. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi meragukan metode survei Charta.

“Saya nggak yakin apakah metodologi yang digunakan sudah tepat atau belum,” kata anggota BPN Prabowo-Sandi, Habiburokhman kepada wartawan, Selasa (26/3/2019).

Kendati demikian, Habiburokhman melihat hasil survei tersebut merupakan tanda ‘game over’ bagi Jokowi. Sebab, elektabilitas Jokowi di bawah 50 persen.

“Tapi survei tersebut menunjukkan orang yang tidak mau Jokowi lanjut jauh lebih banyak dari orang yang mau Jokowi lanjut,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

“Sejatinya Jokowi sudah berkampanye selama 4,5 tahun memerintah, kalau hari gini elektabilitas masih di bawah 50 persen, dapat dikatakan sudah game over alias kalah,” imbuh Habiburokhman.

Habiburokhman yang merupakan caleg Gerindra dapil DKI Jakarta I itu pun mengatakan masyarakat DKI antusias menyambut Prabowo-Sandi sebagai calon pemimpin baru. Hal ini dikatakannya setelah melihat massa pendukung yang membeludak dalam kampanye akbar Sandi di DKI Jakarta pada Senin (25/3).

“Luar biasa, saya menjumpai fenomena baru kampanye tanpa adanya ongspul (ongkos pulang), tapi justru yang hadir membeludak hingga gedung tak sanggup menampung. Ini beda dengan kampanye di masa lalu yang berbiaya sangat tinggi,” ucap Habiburokhman.

Hasil survei Charta Politika menyatakan Jokowi-Ma’ruf unggul tipis atas Prabowo-Sandi di DKI Jakarta dan Banten. Elektabilitas Jokowi 44,2 persen dan Prabowo 40 persen.

Survei ini dilaksanakan pada tanggal 1-9 Maret 2019. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 2.000 responden di 34 provinsi. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (mb/detik)

Pos terkait