Saat Politikus Seret-seret Jokowi dalam Tiap ‘Musibah’

Metrobatam, Jakarta – Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief ditangkap polisi gara-gara sabu. Politikus asal Bandar Lampung itu ditangkap di Hotel Peninsula pada Minggu (3/3) malam.

Andi Arief ditangkap, Waketum Gerindra Arief Poyuono justru menyalahkan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Arief menilai Jokowi telah gagal memberantas narkoba di Indonesia.

“Andi Arief cuma jadi korban kegagalan pemerintah Joko Widodo dalam pemberantasan narkoba di Indonesia,” ungkap Arief Poyuono kepada wartawan, Senin (4/3).

Menurut Poyuono, peredaran narkoba di era Jokowi makin banyak. Ia juga meminta Andi Arief segera direhabilitasi.

Bacaan Lainnya

“Peredaran narkoba sendiri bukannya makin menurun, malah makin banyak di era Joko Widodo dan makin mengancam generasi Indonesia,” tutur Poyuono.

“Yang pasti, Andi Arief itu korban dan mungkin pengkonsumsi narkoba, maka Andi Arief harus segera direhabilitasi saja dari ketergantungan narkoba di rumah rehabilitasi dari ketergantungan narkoba milik negara,” sambungnya.

Jokowi juga disebut-sebut saat pesawat yang akan ditumpangi Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mengalami delay.

Jansen sempat menyatakan protes di media sosial karena pesawat Sriwijaya Air yang hendak ditumpanginya mengalami delay. Nama Jokowi pun ‘dipanggil’ oleh Jansen.

Protes itu disampaikan Jansen lewat video di akun Twitter-nya, Minggu (3/3/2019), pukul 08.21 WIB. Dia seharusnya terbang dengan Sriwijaya Air SJ 010 rute Jakarta-Medan dari Bandara Soekarno-Hatta.

“Hancurrrrr luluh lantah agendaku dibuat Sriwijaya.. Ketimbang emosi di bandara ini bagus viralkan saja biar bisa jadi perbaikan ke depannya. Niat ambil penerbangan paling pagi jam 6, malah jadi delay 3,5 jam! Hancur semua kegiatan di Dairi, dll,” tulis Jansen di Twitter (perkataan Jansen disesuaikan dengan cuitannya).

Dalam videonya, Jansen mengatakan awalnya pesawat delay hingga pukul 07.00 WIB. Namun kemudian jadwal terbangnya mundur lagi jadi pukul 09.30. Agenda Jansen untuk mengunjungi Dairi, Sumatera Utara, menjadi berantakan dan menurutnya tidak ada solusi dari Sriwijaya Air.

“Sriwijaya sudah diambil alih Garuda, sudah perusahaan pelat merah ini. Jadi Bu Rini Suwandi, tolong lihat ini, saya minta Menteri BUMN lihat ini, Direktur Utama Garuda lihat ini. Kalau perlu Pak Jokowi, lihat ini Pak Jokowi!” ucapnya.

“Jangan dianggap karena saya oposisi kemudian saya dianggap cari-cari persoalan. Tidak, ini fakta,” tambah Jansen.

Bukti Keseriusan Pemerintah Jokowi

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menilai penangkapan Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Andi Arief oleh kepolisian sebagai tanda Presiden Joko Widodo serius untuk memberantas narkoba di Indonesia.

“Justru Ini adalah sebagai bentuk keseriusan pemerintahan Jokowi, buktinya seorang Andi Arief pun juga bisa di ditangkap kalau memang terbukti melakukan menggunakan narkoba,” kata Ace saat ditemui di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (4/3).

Politikus Partai Golkar itu menilai gaya kepemimpinan Jokowi yang penuh orisinalitas dan berkomitmen dalam pemberantasan narkoba. Ia lantas menyindir adanya pemimpin yang hanya pandai beretorika saja namun belum ada bukti yang nyata soal pemberantasan narkoba di Indonesia.

“Mana pemimpin yang memiliki orisinalitas dan otentik, mana yang menyampaikan pemberantasan narkoba hanya dalam mulut, retorika saja, mana yang punya keseriusan untuk menyelesaikan pemberantasan narkoba,” kata Ace.

Selain itu, Ace menyatakan dirinya turut prihatin terhadap penangkapan Andi Arief oleh pihak kepolisian. Ia menyatakan kepolisian sudah sepatutnya menindak siapapun yang menggunakan dan mengedarkan narkoba di Indonesia.

“Karena bagaimanapun mengkonsumsi narkoba itu adalah sesuatu yang memang dilarang oleh negara kita, tapi juga harus dilihat bahwa memang polisi punya keseriusan di dalam memberantas narkoba di kita,” kata dia.

Melihat hal itu, Ace menilai polisi sudah bertindak secara objektif dan profesional dalam menangkap Andi Arief. Di sisi lain, ia turut mengimbau kepada seluruh politikus Indonesia berani berkomitmen untuk memberantas narkoba.

“Saya kira bagaimana pun percaya bahwa pihak kepolisian juga akan bertindak secara profesional dan objektif di dalam menangani kasus narkoba yang melibatkan saudara Andi Arief itu,” kata dia.

Seperti diketahui, penangkapan Andi Arief dilakukan pada Minggu (3/3) pada pukul 19.30 WIB di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen M Iqbal mengatakan penangkapan itu dilakukan setelah polisi melakukan penyelidikan, pemetaan, dan surveillance, kemudian menggerebek kamar yang dihuni Andi Arief.

“Petugas menggerebek dan melakukan upaya paksa kepolisian berbentuk penangkapan dan penyitaan terhadap beberapa yang diduga barang bukti,” katanya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait