TKD Jokowi Jatim Sebut Ceramah Ustaz di Banyuwangi Fitnah

Metrobatam, Surabaya – Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma’ruf Amin Jawa Timur merespons video viral dugaan kampanye hitam yang dilakukan oleh seorang ustaz di Banyuwangi. Dalam video itu ustaz bernama Supriyanto berceramah dan mengatakan bahwa pemerintah bakal melegalkan perzinaan.

Ketua TKD Jatim Irjen (purn) Machfud Arifin mengatakan apa yang disampaikan Supriyanto dalam video tersebut adalah fitnah dan hoaks. Ia pun meragukan ceramah itu adalah ceramah agama.

“Itu ceramah kok enggak ada isinya ilmu agama sama sekali. Isinya gosip dan fitnah,” kata mantan Kapolda Jatim ini saat dikonfirmasi, Rabu (13/3).

Ia pun menduga fitnah dan kampanye hitam semacam itu makin gencar dilakukan kubu lawan mendekati hari pemungutan suara. Bahkan menurutnya ujaran menjurus hoaks itu makin lama makin tak rasional.

Bacaan Lainnya

“Semburan-semburan fitnah ini sudah makin gila, sangat tidak rasional, tidak waras diberikan kepada masyarakat,” kata Machfud.

Dugaan kampanye hitam itu semakin diperkuat, kata Machfud, usai menyatakan pemerintah bakal melegalkan zina, ustaz Supriyanto juga mengajak warga memilih dan mendoakan pasangan capres cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Ada yang panik karena mau kalah lagi, makanya bikin hoaks-hoaks begini. Kita terus melawan cara-cara hoaks ini, baik lewat simpul-simpul tokoh, media sosial, maupun langsung dalam pertemuan warga di kampung-kampung,” ujarnya.

Machfud pun mengaku telah meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan kepolisian Banyuwangi untuk mengkaji dan mendalami kasus ini. Ia berharap kasus ini bisa mendapatkan penanganan agar hoaks tersebut tak berkembang.

“Kami sudah kontak TKD Banyuwangi. Pelakunya sudah diklarifikasi oleh Bawaslu Banyuwangi, juga di kepolisian,” ucap Machfud.

Kendati demikian, ia pun mengimbau agar seluruh jajaran relawan dan pendukung Jokowi agar tak terpancing, dan tetap bersikap sejuk dalam menghadapi kampanye hitam tersebut, sebab kini juga muncul dugaan bahwa ustaz itu merupakan pengurus dari salah satu ormas Islam di Banyuwangi.

“Saya harap kalem semuanya. Jangan sampai nanti akhirnya bentrokan antar ormas. Skenario chaos diinginkan kubu tertentu agar publik menilai negara tidak aman. Jadi kita jangan terpancing. Serahkan ke mekanisme hukum,” ujar dia.

Sebelumnya, ceramah yang terekam dalam video berdurasi 51 detik dan viral di media sosial itu menampilkan seorang pria yang tengah berceramah kepada ibu-ibu di sebuah masjid. Ia meminta agar para pendengar ceramah, berhati-hati lantaran pemerintah kata dia akan segera melegalkan perzinaan.

“Melegalkan perzinaan, kalau sampai itu lolos, hancur. Sedang digodok ini, kalau pemerintah sampai mengesahkan undang-undang perzinaan, maka hancur Indonesia yang berdasarkan Pancasila, sila Ketuhanan yang Maha Esa,” ujarnya.

Tak sampai di situ, pria berbaju putih dalam video itu juga mengajak ibu-ibu di hadapannya untuk memohon kepada Allah agar paslon nomor 02 menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia selanjutnya.

“Mari ajak saudara kita, keluarga, baik yang mau tidak mau kita motivasi aja. Kalau tidak mau tidak usah dipaksa. Kita harus berjuang memenangkan paslon 2 dan mudah-mudahan mendapat ridho dari Allah,” kata ustaz tersebut dalam video.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, Supriyanto telah menjalani pemeriksaan di kepolisian setempat. Hasilnya, yang bersangkutan pun mengakui bahwa sosok dalam video yang viral tersebut adalah dirinya.

“Yang bersangkutan (Supriyanto) mengakui dan membenarkan terkait apa yang ada di dalam rekaman video tersebut,” kata Barung, saat dikonfirmasi, Rabu (13/3).

Barung mengatakan berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya, ceramah bermuatan kampanye hitam itu, disampaikan Supriyanto di depan 15 orang yang berada di Masjid Al Ihsan, Kalibaru Kulon, Banyuwangi, Sabtu (9/3) lalu. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait