11 Petugas Pemilu Sumsel Tewas, Gubernur Buka Pos Kesehatan

Metrobatam, Palembang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan mencatat dalam satu pekan usai pemungutan suara, ada 11 petugas pemilu di Sumatera Selatan meninggal dunia akibat kelelahan.

Komisioner KPU Sumsel Hepriadi mengatakan11 orang yang meninggal tersebut merupakan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Dia menambahkan saat ini masih banyak yang dirawat di rumah sakit akibat kelelahan usai melaksanakan tugas mereka.

“Laporannya sampai sore, Rabu (24/4), ada 11 petugas yang meninggal dunia. Untuk yang sakit masih dalam pendataan, belum bisa dipastikan jumlahnya,” ujar dia.

Yang terbaru, Yusman yang merupakan petugas TPS di Kabupaten Empat Lawang, dan Slamet Riyadi, Ketua KPPS TPS 031, Kelurahan 20 Ilir D1, Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang.

Bacaan Lainnya

Selain itu, ada juga petugas yang meninggal karena kecelakaan usai mengantarkan surat suara ke PPK, yakni Yanto yang bertugas di PPS Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Keluang, Musi Banyuasin.

Hepriadi berujar pihaknya telah mengajukan dana santunan untuk para petugas KPPS tersebut ke KPU RI.

“Kita tidak ada pos anggaran khusus santunan atau asuransi. Makanya kami ajukan dulu ke KPU RI, anggarannya seperti apa. Apakah bisa ambil dari pos anggaran lain atau bagaimana, itu nanti ditentukan oleh KPU RI. Yang pasti kami ajukan dulu,” ujar dia.

Hepriadi mengungkapkan hal yang bisa dilakukan saat ini adalah koordinasi untuk mengumpulkan sumbangan seadanya dari KPU Kabupaten/kota untuk santunan dan penghargaan kepada korban tewas.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan untuk mencegah semakin banyak petugas pemilu yang sakit bahkan meninggal akibat kelelahan, dirinya sudah menginstruksikan pembangunan posko kesehatan kepada kepala daerah di masing-masing kabupaten/kota.

“Sudah diinstruksikan kemarin, nanti di posko itu para petugas PPS, PPK bisa cek kesehatannya langsung. Posko harus disiapkan di setiap PPK,” ujar Gubernur Herman,

Selain menyiagakan posko, Pemprov Sumsel pun berjanji akan memberikan bantuan dan santunan terhadap petugas pemilu yang meninggal dan dirawat di rumah sakit karena kelelahan bertugas. Baik bantuan moril maupun materi.

“Saya harap tidak bertambah lagi yang meninggal karena melaksanakan tugas negara ini,” ujar dia.

Korban tewas juga terjadi di Grobogan, Jawa Tengah. Sebanyak tiga orang petugas penyelenggara Pemilu 2019 di Kabupaten Grobogan, meninggal dunia yang diduga karena sakit usai menjalankan tugas sebagai penyelenggara Pemilu.

Ketua KPU Kabupaten Grobogan Agung Sutopo dihubungi lewat telepon dari Kudus, Rabu (24/4), membenarkan bahwa tiga orang yang meninggal dunia, dua orang di antaranya merupakan anggota Linmas yang bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) serta seorang anggota KPPS.

Kedua anggota Linmas tersebut, yakni Munawar warga Desa Sendangharjo, Kecamatan Karangrayung yang bertugas di TPS 09 Desa Sendangharjo dan Suparlan warga Desa Kenteng, Kecamatan Toroh yang bertugas di TPS 05 Desa Kenteng.

Sementara anggota KPPS yang meninggal dunia bernama Djoko Siswoto merupakan anggota KPPS di TPS 10 Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus.

Munawar, kata dia, meninggal pascapencoblosan, sedangkan Suparlan meninggal pada Selasa (23/4) dan Djoko Siswoto meninggal pada Sabtu (19/4).

“Munawar sempat dilarikan ke Puskesmas, kemudian dirujuk ke rumah sakit setempat,” ujarnya.

Ketiga penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia sudah dilaporkan ke KPU RI melalui KPU Provinsi Jateng.

“Tindaklanjutnya kami serahkan kepada KPU RI. Kami juga sudah memberikan santunan kepada ahli warisnya,” kata Agung. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait