AMMDes Resmi Diproduksi Massal, Siap Dieskpor ke Timor Leste

Metrobatam, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan produksi massal Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) telah dimulai. Produsen pertama buat program pemerintah ini adalah Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI).

KMWI merupakan perusahaan patungan dari Velasto Indonesia dan Kiat Inovasi Indonesia. KMWI telah menggelontorkan investasi Rp200 miliar untuk memproduksi AMMDes.

Tahapan produksi AMMDes sudah dilakukan sejak Maret lalu di pabrik di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Pabrik ini berkapasitas 3.000 unit per tahun dan akan ditingkatkan menjadi 12 ribu unit per tahun pada 2020.

“Saat ini, AMMDes telah diproduksi massal dengan pengembangan aplikasi untuk pertanian, perkebunan, perikanan, kesehatan, dan tanggap darurat bencana,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Andika dalam keterangan resmi dikutip, Senin (15/4).

Bacaan Lainnya

KMWI punya dua model dasar AMMDes, yakni flat deck dan power take off (PTO). Model flat deck mirip pikap mini sedangkan PTO merupakan model yang punya pilihan berbagai aplikasi teknis buat mendukung kerja pak tani.

Kedua model itu dibekali mesin diesel 650 cc yang menghasilkan 14 tenaga kuda, kecepatan maksimalnya dibatasi 30 km per jam. Biar mudah mengatasi jalan perdesaan yang sulit, AMMDes dilengkapi differential lock agar roda bisa bergerak bersamaan seperti kendaraan 4X4.

Hingga saat ini aplikasi AMMDes dari KMWI yang sudah terlihat berupa pengolah air jernih, pembuat es serpihan, pengolah kopi, pemoles beras, generasi listrik, dan ambulance feeder.

Selain menyatakan produksi massal sudah berjalan, Kemenperin juga mengungkap distributor AMMDes, Kreasi Mandiri Wintor Distributor (KMWD), telah menandatangani Letter of Intent dengan Repindo Jagad Raya terkait upaya ekspor ke Timor Leste dan Papua Nugini.

Bukan hanya itu, KMWI juga sudah menyerahkan dua unit AMMDes versi Ambulance Feeder kepada United State Agency for International Development (USAID). (mb/cnn indonesia)

Pos terkait