Detik-detik Pembunuhan dan Mutilasi Korban Mayat dalam Koper

Metrobatam, Surabaya – Kasus pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper ternyata tak hanya bermotifkan asmara sesama jenis. Namun ada hal lain yang menjadi penyebab pembunuhan ini.

Kejadian ini berlangsung pada Selasa (2/4) malam. Saat itu, pelaku Aris Sugianto (34) menutup warung kopinya sekitar pukul 22.00 WIB. Usai itu, di warung yang telah tutup, dia melakukan hubungan seksual sesama jenis dengan kekasihnya, Budi Hartanto (28).

Dia mengaku telah berhubungan selama empat kali dengan pacarnya. Tak hanya itu, usai berhubungan badan, Aris selalu memberikan uang Rp 100 ribu pada kekasihnya.

Namun usai berhubungan, Aris mengaku tak memiliki uang untuk diberikan kepada Budi. Akhirnya, keduanya pun sempat berselisih di warung milik Aris, yang sekaligus digunakan untuk berhubungan badan.

Bacaan Lainnya

Aris pun langsung keluar dari warung untuk meminjam uang kepada Azis Prakoso (23). Azis yang saat itu berada di warung, mengaku tak memiliki uang. Melihat Azis tak punya uang, Aris marah-marah. Azis yang mengingatkan pun tak digubris.

“Jadi dia mau ngasih ke korban ternyata yang bersangkutan tidak punya, pinjem ke AJ tidak punya, marah-marah diingatkan sama AJ,” papar Direskrimsus Polda Jatim Kombes Gupuh Setiyono di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (15/4/2019).

Lantaran kekasihnya tak memberikan uang, Budi pun marah-marah dan memaki Aris. Lalu, Azis pun mendatangi keduanya dan menegur. Tetapi Budi langsung menampar Azis dan dibalas tamparan kembali oleh Aris.

Untuk membalas Azis, Budi pun akhirnya mengambil parang yang terletak di warung kopi. Azis pun menangkis dan merebut parang tersebut. Karena emosi, parang itu disabetkan berkali-kali ke Budi hingga mengenai leher dan punggung.

“Korban mengambil pisau tergeletak di kursi luar diayunkan ke Azis, ditangkis, direbut Azis dan menyabetkan ke lengan kiri Budi. Korban teriak dianiaya sampai tertelungkup. Dan di situ dilakukan pembacokan berkali-kali oleh saudara Azis dibantu oleh Aris,” imbuh Gupuh.

Setelah korban meninggal, barulah korban dimasukkan ke dalam koper. Sebelumnya, kedua pelaku sempat membersihkan darah dan melepas baju korban mayat dalam koper.

Dan saat dimasukkan ke koper, ternyata kepala Budi tak cukup. Akhirnya diputuskan keduanya untuk memutilasi korban.

“Pada saat sudah meninggal dunia itu dimasukkan ke koper, namun tidak cukup dikeluarkan lagi. Lalu Aris mendorong dipotong saja kepalanya,” ungkap Gupuh. (mb/detik)

Pos terkait