Ekonomi RI Tumbuh 5% Dicap Baik, Prabowo: Ndasmu!

Metrobatam, Jakarta – Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menggelar kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, kemarin (7/4/2019). Dalam pidatonya, Prabowo melontarkan sejumlah kritik.

Salah satu kritik yang dilontarkan Prabowo ialah mengenai pertumbuhan ekonomi. Dalam kritiknya, Prabowo mengeluarkan umpatan ‘ndasmu’ atau yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘kepalamu’ untuk pertumbuhan ekonomi 5%.

Selain itu, Prabowo juga menyinggung kebocoran kekayaan negara yang mencapai Rp 2.000 triliun. Menurut Prabowo, angka itu merupakan pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Prabowo mengkritik pertumbuhan ekonomi 5% dengan ungkapan ‘ndasmu’. Ungkapan ini disertai dengan guyonan.

Bacaan Lainnya

Mulanya, Prabowo meminta jeda untuk minum kopi dalam pidatonya.

“Sebentar saya minta izin minum dulu ya,” katanya.

“Laki-laki minum kopi. Eh ini maaf-maaf ini pidato kebangsaan, nggak boleh banyak guyon, betul? Dikit-dikit guyon boleh,” sambungnya.

Kemudian, Prabowo melontarkan candaan berbau sentilan. Salah satunya mengenai pertumbuhan ekonomi sebesar 5%.

“Kalau terlalu serius, kalian ngantuk, betul, kalian mau dengar pemimpin politik Indonesia memberi sambutan ‘saudara-saudara sekalian, ekonomi Indonesia baik, pertumbuhan 5%’. 5% ndasmu!” ujarnya.

Kemudian, dia menyinggung harga-harga terkendali dan kemiskinan menurun. Prabowo menambahkan, menurun dari kakek ke cucu. Selanjutnya, Prabowo juga menyinggung masalah infrastruktur dan bagi-bagi kartu.

“‘Kita membangun banyak infrastruktur, nanti rakyat kita bagi kartu-kartu’. Bung kita butuh kerjaan bukan kartu. Betul?”celetuk Prabowo.

Prabowo mengaku telah bertahun-tahun berkeliling di Indonesia. Dalam kegiatannya itu, dia bilang kekayaan Indonesia lari ke luar negeri.

“Jadi masalah bangsa adalah bahwa rakyat kita tidak sabar lagi, yang kau wakili hari ini ingin perubahan ingin kekayaan bangsa Indonesia kembali ke tangan rakyat Indonesia,” katanya.

“Saudara-saudara sekalian, Prabowo Subianto sudah berapa belas tahun keliling Indonesia dan mengatakan bahwa kekayaan Indonesia diambil keluar dari Republik Indonesia,” ujarnya.

Namun, hal itu disanggah para elit. Tapi, Prabowo menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan ada kebocoran Rp 2.000 triliun.

“Tapi elit Indonesia selalu tidak membantah, tidak menyanggah tapi mengejek. Ditanya, mana buktinya? Tahu-tahu 3 hari lalu KPK Komisi Pemberantasan Korupsi dia mengatakan yang bocor Rp 2.000 triliun. Selama ini Prabowo mengatakan Rp 1.000 triliun hilang, KPK mengatakan Rp 2.000 triliun hilang,” ungkapnya. (mb/detik)

Pos terkait