Erick Thohir soal Kapolsek: Sudah Banyak Sandiwara Terbongkar

Metrobatam, Jakarta – Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Erick Thohir mengatakan elektabilitas pasangan calon (paslon) unggulannya tidak terpengaruh dengan tuduhan Eks Kapolsek Pasirwangi, Garut Ajun Komisaris Sulman Azis yang menyatakan ada mobilisasi dukungan Polri kepada Jokowi-Ma’ruf.

Erick mengatakan selama ini pihaknya sudah kebal fitnah. Jokowi yang merasa dizalimi selama 4,5 tahun belakangan pun sudah mulai jengah difitnah dan memutuskan untuk menjawab semua tudingan yang dialamatkan kepada mantan Wali Kota Solo tersebut.

“Sekarang waktunya kita harus jawab. Sudah banyak sandiwara terbongkar setiap hari. Rakyat bilang apa, ternyata ada apa-apanya. Disuruh tanya ternyata ada apa-apanya,” ujar Erick saat kampanye akbar di Palembang, Selasa (2/4).

Erick mengatakan isu negatif beredar saat pemilu memang kerap terjadi. Netralitas institusi Polri pun tidak perlu diragukan karena akhirnya isu tersebut pun terbantahkan.

Bacaan Lainnya

“Saya sudah bilang pemilu ini bukan bikin film sinetron. Masyarakat Indonesia memang senang sinetron. Industri televisi sekarang, drama masih jadi tontonan terbaik. Tapi salah besar di pemilu bikin drama,” ujar dia.

Drama yang diciptakan dalam kontestasi pilpres, ujar mantan pemilik klub Inter Milan ini, menyebabkan rakyat terjebak dalam hal-hal yang tidak benar.

“Ini tentu sangat kita sayangkan,” ungkap dia.

Sebelumnya, Eks Kapolsek Pasirwangi, Garut, AKP Sulman Azis mengaku diinstruksikan Kapolres Garut agar menggalang dukungan untuk Jokowi. Perintah itu pun disampaikan kepada kapolsek lain di wilayah Garut disertai ancaman akan dimutasi jika suara Jokowi kalah di wilayahnya.

Namun sehari pasca pernyataan tersebur dibuat, Sulman mencabut pernyataan tersebut usai diperiksa oleh Propam Polda Jabar. Sulman mengungkapkan pernyataan tersebut dilontarkannya karena dirinya kesal usai dimutasi dari jabatannya sebagai Kapolsek Pasirwangi.

Direktur kantor hukum dan HAM Lokataru, Haris Azhar bakal meminta penjelasan soal dicabutnya pernyataan Kapolsek tersebut. Haris merupakan orang yang membantu Sulman menceritakan kejanggalan yang dialaminya kepada wartawan.

“Saya sendiri akan klarifikasi ke Pak Sulman apa yang sebenarnya terjadi. Jadi saya pengen cari tahu. Ada apa,” kata Haris saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (1/4).

Eks Koordinator KontraS ini enggan menduga-duga apakah Sulman ditekan oleh petinggi Polri atau Polda Jabar hingga mencabut pernyataannya.

Sulman, lanjutnya, hanya mengatakan ditemui sejumlah petinggi Polri, khususnya Polda Jabar. Haris tidak menjabarkan secara rinci siapa saja pejabat Polri yang bertemu dengan Sulman.

“Dia bilang ditemui banyak orang pejabat Polri, Polda [Jabar] terutama. Meminta dia mencabut keterangan,” kata Haris. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait