Polres Puncak Jaya: Surat Suara yang Dibakar Warga Tak Diperlukan Lagi

Metrobatam, Jayapura – Polisi membenarkan video viral surat suara dibakar warga di Tingginambut, Puncak Jaya, Papua. Polisi menyebut surat suara itu tidak digunakan lagi dan dokumen penting sudah diamankan.

“Tadi pagi saya bersama Dandim 1714/Puncak Jaya Letkol Inf Agus Sunaryo sedang berada di mapolres, kemudian menerima video yang dikirimkan tersebut dan kami langsung cek ke Ketua PPD dan Panwas Distrik yang sedang berada di Mulia,” kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Ari Purwanto seperti dilansir Antara, Rabu (24/4/2019).

Saat dihubungi, PPD dan Panwas Distrik sedang berada di Mulia yang merupakan ibu kota Kabupaten Puncak Jaya untuk melakukan rekapitulasi suara. Mereka membenarkan bahwa kotak dan surat suara yang jadi viral dalam video memang dibakar warga karena tidak lagi digunakan.

“Mereka mengakui memang betul video itu terjadi di Tingginambut, namun mereka sampaikan bahwa yang dibakar oleh warga itu adalah dokumen-dokumen yang tidak diperlukan lagi, karena dokumen negara yang penting seperti rekapan, berita acara distrik, C1 plano dan lainnya itu semua sudah dibawa ke Mulia untuk rekapan rekapitulasi,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

AKBP Ari menduga pembakaran surat dan kotak suara yang menjadi viral lewat video itu karena ketidaktahuan masyarakat. Dia memastikan dokumen penting yang dibutuhkan sudah ada di Mulia.

“Kami menduga warga tidak paham soal itu dan mereka membakarnya (kotak dan surat suara) tetapi dokumen penting sudah diamankan atau dibawa oleh PPD dan Panwas Distrik untuk rekap suara di Mulia,” kata AKBP Ari.

Senada dengan AKBP Ari, Dandim 1714/Puncak Jaya Letkol Inf Agus Sunaryo menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengecek soal informasi atau video yang jadi viral tersebut.

“Memang benar ada peristiwa itu, tapi dokumen pentingnya sudah ada di perangkat penyelenggara. Tadi saya bersama Pak Kapolres Puncak Jaya AKBP Ari Purwanto sudah cek langsung,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, dalam video viral yang berdurasi kurang lebih 5 menit 7 detik itu, terlihat tumpukan surat dan kota suara yang sedang terbakar dan diduga sebagai logistik Pemilu 2019. Selain itu, terlihat juga seorang ibu dan anak yang sedang membuang sejumlah surat suara ke arah tumpukan tersebut.

Ada juga suara dari orang yang merekam video tersebut. Orang itu mengatakan aksi pembakaran dilakukan karena kecewa surat suara Pilpres 2019 dicoblos oleh bupati.

“Selamat siang. Inilah tempat pembakaran kotak suara maupun surat suara di Distrik Tingginambut. Masyarakat melakukan pembakaran, tolong teman-teman viralkan di media sosial,” kata pria di video.

“Di Kabupaten Puncak Jaya, tidak ada Pilpres. Di desa-desa, di distrik-distrik semuanya surat suara diikat jadi satu oleh seorang bupati,” tambah pria itu.

Polisi Kejar Penyebar Video

Sementara Polisi mengejar orang-orang yang membuat viral video surat suara dibakar di Puncak Jaya, Papua. Polisi menilai video yang beredar membuat gaduh karena ditambahi narasi yang tak sesuai dengan fakta.

“Dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Papua akan melakukan investigasi terhadap akun yang menyebarkan info tersebut dan menambah lagi narasinya,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2019).

Dedi memperingatkan kepada masyarakat untuk tidak membuat gaduh media sosial dengan menyebarkan yang tak sesuai dengan fakta.

“Kita imbau yang bisa membuat gaduh di media sosial itu bisa dijerat undang-undang ITE, terhadap pemilik akun yang menyebarkan berita bohong, yang tidak sesuai fakta yang sebenarnya,” tegas Dedi.

Polri sebelumnya menjelaskan surat suara yang dibakar di Puncak Jaya, Papua adalah sisa pencoblosan dan sudah tak diperlukan lagi. Pembakaran surat suara dilakukan agar tak disalahgunakan.

Penjelasan itu disampaikan karena viral video berdurasi kurang lebih 5 menit 7 detik yang memperlihatkan terlihat tumpukan surat dan kota suara sedang terbakar dan diduga sebagai logistik Pemilu 2019. Ada juga suara dari orang yang merekam video tersebut, dimana dia mengatakan aksi pembakaran dilakukan karena kecewa surat suara Pilpres 2019 dicoblos oleh bupati.

“Selamat siang. Inilah tempat pembakaran kotak suara maupun surat suara di Distrik Tingginambut. Masyarakat melakukan pembakaran, tolong teman-teman viralkan di media sosial,” kata pria di video. (mb/detik)

Pos terkait