Dari Dubai, Prabowo Lanjut Terbang ke Austria

Metrobatam, Jakarta – Ketum Gerindra Prabowo Subianto tak lama berada di Dubai, Uni Emirat Arab. Prabowo langsung bertolak ke Wina, Austria.

“Iya,” ujar Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dimintai konfirmasi mengenai kepergian Prabowo dari Dubai ke Austria, Rabu (29/5/2019).

Dasco mengatakan Prabowo ke Austria untuk keperluan bisnis. Untuk diketahui, hal yang sama disampaikan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengenai alasan Prabowo berada di Dubai.

“Bisnis,” kata Dasco.

Bacaan Lainnya

Di media sosial, sejak pagi tadi beredar data rute penerbangan pesawat yang ditumpangi Prabowo dan rombongan. Disebutkan, Prabowo hanya berada di Dubai selama sekitar satu jam, lalu berlanjut ke Wina dan tiba di sana pada pukul 07.13 pm waktu setempat.

Perjalanan ke Austria ini diawali Prabowo pada Selasa (28/5) pagi. Eks Danjen Kopassus itu lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 08.14 WIB.

Ada sejumlah nama yang ikut dalam penerbangan itu. Yakni asisten pribadi Prabowo, Tedy Arman, Yuriko Fransiska Karundeng, dan Gibrael Habel Karapang; Mikhail Davydov dan Amzhelika Butaeva, yang merupakan warga negara Rusia; Justin, warga negara Amerika Serikat; serta Mischa Gemermann, warga negara Jerman.

2 Orang Rusia yang Ikut Prabowo Pernah DPR

Dua orang Sekretariat Parlemen Rusia ikut dalam rombongan Prabowo Subianto yang berkunjung ke Wina, Austria. Keduanya pernah diundang ke DPR RI sebagai pemantau pemilu diinisiasi oleh Waketum Partai Gerindra Fadli Zon yang merupakan Wakil Ketua DPR.

Fadli Zon pun memberi penjelasan. Dia mengatakan, dalam undangannya saat itu Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva, dua orang Rusia yang dimaksud, batal menghadiri acara tersebut.

“Sebenarnya waktu itu yang warga Rusia itu pernah kita undang tapi nggak hadir. Yang untuk observer. Jadi maksudnya bukan dia yang diundang, tapi kan semua parlemen-parlemen,” ujar Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).

“Waktu itu kan kita mengadakan, apa namanya, tim untuk observer pemilu. Waktu itu saya buka di sini tanggal 16. Tanggal 16 di sini ada briefingnya, biasa itu. Parlemen antara negara-negara saling mengundang itu biasa,” imbuh dia.

Fadli mengatakan, saat itu beberapa negara juga diundang dalam acara itu, di antaranya, Amerika Serikat, Australia hingga Malaysia.

“Yang hadir kan akhirnya cuma beberapa negara, dari Turki akhirnya hadir, Malaysia hadir, Singapura kalau nggak salah hadir. Rusia kita undang, Amerika kita undang, Australia juga kita undang. Tapi yang dari Rusia yang tadinya mau konfirm tidak jadi hadir,” tuturnya.

Anggota BPN Prabowo-Sandiaga itu mengatakan, tak ada yang aneh dari undangannya terhadap Parlemen Rusia. Dia pun menegaskan kebersamaan Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva bersama Prabowo di Dubai dan Austria tak berkaitan dengan urusan kenegaraan maupun Pemilu 2019.

“Biasa-biasa aja ya. Perkawanan-perkawanan itu kan biasa saja. Cuma kalau kali ini saya kira urusan privat, urusan biasa,” kata Fadli.

Perjalanan ke Austria ini diawali Prabowo pada Selasa (28/5) pagi. Sebelum ke Austria, Prabowo lebih dulu ke Dubai, Uni Emirat Arab.

Perjalanan Prabowo ke Austria disebut dalam urusan bisnis. Selain Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva, Prabowo juga ditemani beberapa orang seperti asisten pribadi Prabowo, Tedy Arman, Yuriko Fransiska Karundeng, Gibrael Habel Karapang yang merupakan WNI. Kemudian, Justin warga negara Amerika Serikat dan Mischa Gemermann yang merupakan warga negara Jerman.

Tak Masalah Selama Legal

Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin tak mempermasalahkan langkah Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang terbang ke Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (28/5) di tengah proses gugatan hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Juru Bicara TKN Abdul Kadir Karding menyatakan kepergian Prabowo ke Dubai itu bukan masalah, selama tidak ilegal, dalam hal ini tak ada larangan dari Imigrasi.

“Sebenarnya enggak ada masalah, karena itu haknya Pak Prabowo untuk pergi atau masuk ke luar negeri sepanjang tak ada larangan dari pihak Imigrasi, enggak ada masalah,” kata Karding kepada CNNIndonesia.com, Rabu (29/5).

Karding mengajak masyarakat Indonesia untuk berfikir positif terkait kepergian Prabowo ke Dubai. Ia menyatakan kemungkinan besar Prabowo memiliki keperluan pribadi selama di negeri Timur Tengah tersebut.

“Kita positif thinking saja, bisa jadi Pak Prabowo ke luar negeri bisa karena keperluan pribadi, keperluan bisnis atau yang lain,” kata Karding.

Wakil Sekretaris TKN, Raja Juli Antoni menyindir kepergian Prabowo tersebut. Kata Antoni, Prabowo mungkin ingin beristirahat dulu dari hiruk-pikuk politik tanah air yang sedang panas belakangan ini.

“Mungkin Pak Prabowo mau break dulu dari politik Indonesia yang keruh. Tentu Pak Prabowo punya hak juga untuk istirahat,” kata Antoni kepada CNNIndonesia.com.

Meski demikian Sekretaris Jenderal PSI itu mengaku heran dengan langkah yang diambil Prabowo pergi ke luar negeri di saat situasi politik Indonesia tengah memanas.

“Saya tidak tahu kenapa seorang pemimpin pergi meninggalkan pasukannya ketika masa-masa krusial seperti ini,” ujar dia.

Sebelumnya Ketua DPP Partai Gerindra yang juga Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa Prabowo Subianto pergi ke Dubai untuk urusan bisnis. Selain itu, Prabowo juga disebut cek kesehatan.

Diketahui, Prabowo bersama warga negara Rusia, Amerika Serikat dan Jerman menuju Dubai menggunakan jet pribadi pada Selasa pagi (28/5).

“Biasa, ada urusan ketemu kolega, bisnis. Sekaligus check up kesehatan,” ucap Riza kepada wartawan, Selasa (28/5).

Meski menyebut Prabowo ingin cek kesehatan, Riza menampik capres nomor urut 02 tersebut sedang sakit. Dia mengatakan bahwa kesehatan Prabowo baik-baik saja.

Riza yakin akan hal itu. Dia mengaku bertemu Prabowo beberapa hari yang lalu. Riza juga yakin Prabowo tidak sakit karena gaya hidup yang disiplin dan rajin olahraga. Hanya saja, saat ini sedang ingin cek kondisi tubuh. (mb/detik/cnn indonesia)

Pos terkait