Lokasi Ibu Kota Baru Diputuskan Tahun Ini

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan kepada pers mengenai pembahasan rencana pemindahan ibukota negara di Jakarta, Selasa (30/4/2019). Pemerintahan Presiden Joko Widodo kembali mengeluarkan wacana pemindahan ibu kota negara karena kondisi lingkungan Jakarta yang semakin menurun dan target pemerataan pembangunan di luar Jawa. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

Metrobatam, Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan lokasi ibu kota baru akan diputuskan pada tahun ini.

Bambang menyebut hal itu seiring dengan penyelesaian kajian soal ibu kota baru itu pada tahun ini.

“Kajian ini akan kami finalkan pada tahun ini, sehingga keputusan lokasi kami juga akan putuskan bisa dilakukan tahun ini,” kata Bambang dalam diskusi ‘rencana pemindahan ibu kota’, di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/5).

Bambang menyatakan setelah lokasi ibu kota baru diputuskan, kemudian pada tahun depan pihaknya sudah bisa melakukan persiapan pembangunan infrastruktur dasar di wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

“Bisa dilakukan paling tidak persiapan untuk pembangunannya, maupun pembangunan infrastruktur dasar itu sendiri,” ujarnya.

Menurut Bambang, produk hukum juga perlu disiapkan antara lain undang-undang dan rencana tata ruang wilayah yang akan menjadi ibu kota baru. Ia menyebut rencana tata ruang tersebut mesti direvisi setelah diputuskan lokasinya.

“Rencana tata ruang ini harus direvisi tentunya kalau ada wilayah yang akan dijadikan ibu kota baru,” tuturnya.

Bambang melanjutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah meninjau dua lokasi yang menjadi kandidat ibu kota baru pada pekan lalu. Dua lokasi yang dikunjungi adalah kawasan Bukit Soeharto, Kalimantan Timur dan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Menurut Bambang, dalam kunjungan kemarin itu masing-masing provinsi juga telah menjelaskan kesiapannya kepada Presiden Jokowi untuk menjadi ibu kota baru. Namun, sampai saat ini belum ada keputusan terkait dua wilayah yang didatangi Presiden Jokowi itu.

“Tentunya belum ada keputusan yang diambil, tetapi memang sudah menjadi perhatian bapak presiden bahwa, beliau harus meninjau langsung lokasi yang dipersiapkan masing-masing daerah,” katanya.

Tak Ganggu Hutan

Bambang menjelaskan Bukit Soeharto, lokasi pertama yang ditinjau oleh Presiden Jokowi merupakan kawasan hutan lindung. Kawasan itu tak akan diganggu untuk keperluan ibu kota baru. Ia menyebut Presiden Jokowi berkomitmen menjaga lingkungan hidup.

Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan, Eko Sulistyo.Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Eko Sulistyo. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

“Yang menjadi komitmen Bapak Presiden adalah ketika kita membangun ibu kota baru tidak akan mengganggu urusan lingkungan hidup. Kalau itu adalah hutan lindung maka harus dijaga,” ujarnya.

Sementara itu, kata Bambang untuk wilayah Gunung Mas lokasinya berjarak sekitar 3 sampai 4 jam berkendara dari Kota Palangka Raya. Menurut Bambang, wilayah itu juga memiliki luas lahan yang cukup luas dengan kontur tanah pegunungan, bukan lahan gambut.

“Sehingga dengan sisa waktu di tahun ini kajian kami akan dilengkapi dengan kajian yang langsung mengecek secara fisik kesiapan masing-masing lokasi,” tuturnya.

Sementara itu, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Eko Sulistyo menyatakan bahwa Presiden Jokowi akan memimpin langsung rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke wilayah lain.

“Jadi kunjungan ke dua daerah tadi itu mencerminkan presiden akan memimpin langsung proses pemindahan ini. Tentu dibantu oleh pembantunya,” ujar Eko.

Eko menyebut Presiden Jokowi juga sudah membuka komunikasi dengan pimpinan DPR dan lembaga tinggi negara lainnya terkait pemindahan ibu kota ini saat acara buka puasa bersama pekan lalu di Istana Negara.

“Artinya ini sudah dimulai dengan komunikasi politik yang terbuka,” tuturnya. (mb/cnn indonesia

Pos terkait