Polri: 3 Polisi Tertembak Saat Urai Massa Kerusuhan di Pontianak

Metrobatam, Jakarta – Kerusuhan yang sempat terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Rabu (22/5) kemarin memakan korban dari petugas kepolisian. Ada 3 polisi yang tertembak ketika membubarkan kerumunan massa.

“Untuk di Kalbar, ada 3 anggota tertembak saat membubarkan massa,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada detikcom di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).

Dedi menyebut identitas ketiga polisi tersebut antara lain Bripda Aldiono, Ipda Agus S, dan Brigadir Sarifin Ahyar. Aldiono yang berasal dari Satuan Sabhara Polda Kalbar mengalami luka tembak di tungkai bawah kanan, Agus yang juga berasal dari satuan yang sama terluka di kaki kanan, sedangkan Sarifin yang adalah anggota Satuan Restik Mempawah tertembak di paha kiri.

Peristiwa itu terjadi saat ketiganya tengah mengurai massa di Kecamatan Pontianak Timur pada Rabu kemarin. Dedi menyebut luka tembak yang diderita 3 polisi itu berasal dari arah massa yang diduga menggunakan senjata api rakitan.

Bacaan Lainnya

Ketiga lalu dievakuasi ke Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Kalbar untuk mendapatkan pertolongan medis. Selain tertembak, Dedi menuturkan ada dua aparat, masing-masing dari TNI dan Polri, yang terluka akibat lemparan batu.

“Seorang anggota TNI, Kapten Arm Tri S, Danramil Sui Kakap terkena lemparan batu mengakibatkan robek pada pelipis. Korban dievakuasi ke RST Kartika Husada. Dari Polri, korban merupakan supir Karoops Polda Kalbar, terluka di paha kanan akibat terkena lemparan batu dan langsung dibawa ke Dokkes Polda,” terang Dedi.

Dedi menerangkan semalam, Rabu (22/5) situasi Kota Pontianak, khususnya daerah Kecamatan Pontianak Timur pasca demonstrasi massa yang memblokir Jembatan Kapuas I dan berhasil diurai aparat, kembali ramai. Pada pukul 21.30, konsentrasi massa di Simpang 4 Tanjung Raya, Pontianak Timur menuju arah Kota Simpang 4 tepatnya di dekat Hotel Garuda telah dihalau mundur oleh petugas gabungan TNI-Polri.

Satu jam kemudian atau pukul 22.30 WIB, Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono beserta pejabat TNI setempat merapat ke Polsek Pontianak Timur untuk bernegosiasi dengan tokoh aksi karena adanya ancaman dari massa yang akan membakar Polsek Pontianak Timur.

“Negosiasi dikedepankan guna mencegah hal-hal tindak anarkis dan hal-hal yang merugikan terjadi,” ucap Dedi.

Negosiasi berlangsung alot selama 3 jam mulai dari pukul 23.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB, dini hari tadi. Sebanyak 30 orang diamankan lantaran bersikeras melakukan tindakan kericuhan. “Diamankan ke Polresta Pontianak,” imbuh Dedi.

Negosiasi kemudian selesai pukul 02.30 WIB dan pimpinan massa sepakat menyudahi aksi. Namun pada saat proses penguraian massa itulah terjadi penyerangan terhadap aparat.

“Setelah itu, pukul 03.30 WIB, Jembatan Tol 1 sudah dapat dibuka untuk umum dan beberapa petugas Polri-TNI tetap berjaga-jaga di Simpang 4 Hotel Garuda. Sampai dengan pukul 04.00 WIB, situasi wilayah Kecamatan Pontianak Timur relatif aman dan kondusif,” tutup Dedi. (mb/detik)

Pos terkait