TKN: Undang Media Asing, Prabowo Ingin Ulang Skenario Venezuela

Metrobatam, Jakarta – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin menanggapi pertemuan capres Prabowo Subianto dengan media asing. TKN menilai undangan media asing bertemu Prabowo untuk mengulang skenario Venezuela.

“Dengan mengundang media asing, Prabowo dan BPN semakin kuat dugaan skenario 02 untuk mengulang skenario Venezuela dengan mobilisasi massa menentang Presiden terpilih dan selanjutnya mengundang keterlibatan asing dalam masalah dalam negeri,” kata Juru bicara TKN Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Selasa (7/5/2019).

“Ini jelas manuver berbahaya bagi kedaulatan nasional dan masa depan demokrasi di negara kita. Indonesia bukan Venezuela. Pak Jokowi menang dalam versi hitung cepat dengan sangat meyakinkan. Ini kemenangan atas hoax dan juga kemenangan atas ancaman otoritarian hidup kembali. Jadi jangan bermimpi Indonesia dibuat seperti Venezuela,” sambungnya.

Pertemuan Prabowo dengan media asing berlangsung di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran, Jaksel, Senin (6/5) kemarin. Media internasional yang diundang antara lain Reuters, Asahi Shimbun, Bloomberg, AFP, Al Jazeera, NHK, Nikkei, AP, SMH, VOA, hingga Anadolu. Beberapa tokoh yang hadir di antaranya cawapres Sandiaga Uno; Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso; hingga Amien Rais.

Bacaan Lainnya

TKN yakin masyarakat internasional tak mudah percaya dengan penjelasan Prabowo di hadapan media internasional. Ace kemudian bicara PM Inggris telah menyampaikan Pemilu di RI berlangsung aman.

“Kami yakin masyarakat internasional tidak akan mudah percaya dengan penjelasan Prabowo dan BPN. Buktinya, yang paling terakhir Perdana Menteri Inggris, Theressa May, telah menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Pemilu Indonesia yang berlangsung dengan aman dan lancar,” ucap Ace.

Dugaan kecurangan dari kubu Prabowo selama Pemilu 2019 dianggapnya tidak valid. Ace mengatakan, timses Jokowi juga sudah mengundang media internasional untuk melihat langsung rekapitulasi internal.

“Pemilu Indonesia tahun 2019 ini dipantau bukan saja oleh rakyat Indonesia, tetapi pemantau internasional dan media-media asing dari berbagai negara. Mereka melihat sendiri bagaimana proses penyelenggaraan pemilu ini dari mulai persiapan, kampanye hingga pemilihannya serta tahap akhir perhitungan,” tuturnya.

“Bahkan TKN mengundang media asing untuk melihat war room perhitungan suara C1 agar mereka melihat langsung proses rekapitulasi C1 versi kami yang bukan hoax, klaim sepihak dan halusinasi belaka,” tambah Ace.

BPN Bantah Skenario Venezuela

Sementara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membantah tudingan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin yang menilai undangan kepada media asing bertemu sang capres untuk mengulang skenario Venezuela. BPN menyebut TKN tengah berhalusinasi.

“Saya rasa TKN berhalusinasi ya dengan membayangkan Pak Prabowo akan mengulang skenario Venezuela,” ujar Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade kepada wartawan, Rabu (7/5/2019).

Andre menjelaskan, undangan kepada media asing itu tak lebih karena Prabowo ingin menyampaikan perihal adanya kecurangan-kecurangan yang terstruktur, masif, dan sistematik (TMS) dalam Pemilu 2019. Prabowo, kata dia, ingin mengungkapkan kepada dunia bahwa Pemilu 2019 tidak berjalan jujur dan adil.

“Yang ada itu Pak Prabowo mengundang media asing untuk menyampaikan bahwa ini lho kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pasangan 01. Bahwa kecurangan ini jangan disederhana, seakan-akan proses pemilu ini jurdil, karena hanya proses di TPS,” katanya.

“Jadi Pak Prabowo mengundang media asing ini untuk menyampaikan bahwa ini lho kecurangan-kecurangan yang TSMB dan saya pastikan langkah-langkah yang kami lakukan konstitusional,” imbuh Andre.

Politikus Gerindra itu pun menegaskan, tak ada niatan dari Prabowo maupun BPN untuk melakukan tindakan-tindakan di luar konstitusi. Andre menegaskan Prabowo tetap akan mengambil langkah yang sesuai konstitusional terkait adanya kecurangan pada Pemilu 2019 ini.

“Kami sudah mengumpulkan data-data kecurangan ini dan akan segera menyampaikan ini ke Bawaslu. Jadi saya rasa ini pernyataan Bang Ace halusinasi yang sengaja disampaikan untuk menakut-nakuti rakyat, untuk memberikan rasa ketakutan publik. Jadi seolah-olah kalau orang menyampaikan kecurangan itu dituduh kudeta, ingin people power. Kecurangan itu harus segera diungkap. Dan kami masih menunggu rezim ini untuk membentuk tim pencari fakta bersama-sama,” tuturnya. (mb/detik)

Pos terkait