Mahasiswa Unpad Kembangkan Deteksi Kanker Payudara dengan Senyawa Buah Manggis

Metrobatam, Jatinangor – Kreativitas setiap orang memang tidak ada habisnya, seperti halnya yang dilakukan oleh beberapa anak Fakultas Farmasi Unpad ini. Berangkat dari rasa penasaran, mereka dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Lewat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), teman-teman dari Farmasi Unpad menciptakan inovasi menarik yaitu metode baru pendeteksi dini kanker payudara.

Melihat prevalensi atau angka kejadian dan kematian yang tinggi akibat kanker payudara, membuat Risda Rahmi Islamiaty, Luthfi Utami Setyawati dan Kevin Reinard Lie termotivasi untuk membuat suatu alternatif sebagai upaya pendeteksi dini kanker payudara.

“Awalnya tertarik sama mata kuliah radiofarmaka, belajar tentang nuklir-nuklir gitu. Terus kami baca-baca studi literatur dan akhirnya pengen nyoba bikin radiofarmaka untuk ngedeteksi kanker dari alfa mangostin (senyawa bahan alam dari manggis),” ujar Risda kepada detikHealth.

Risda menyampaikan bahwa alfa mangostin memiliki khasiat terbesar untuk anti kanker payudara. Radiofarmaka sendiri adalah campuran obat dengan bahan radioaktif.

Bacaan Lainnya

Pengembangan metode baru pendeteksi kanker payudara ini, Risda dan kawan-kawan kerjakan selama kurang lebih 2-3 bulan.

Seperti yang dikatakan Risda bahwa metode pendeteksi kanker payudara ini biasanya memakai mamografi (rontgen dada untuk mendeteksi kanker payudara). Kelebihan dari metode yang mereka temukan ini lebih spesifik karena senyawa alfa mangostin bekerja di sel kanker payudara dan dibantu dengan bahan radioaktif (radiofarmaka).

Dalam pengembangan metode deteksi dini kanker payudara ini, Risda dan kawan-kawan dibimbing oleh Prof. Muchtaridi, Ph.D., Apt. Kegiatan yang mereka lakukan termasuk dalam Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) dan penelitian mereka didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun anggaran 2019.

Penelitian tersebut dilakukan bekerja sama dengan pihak Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Bandung yang dibantu oleh Wiwit Nurhidayah, S.Si, Maula Eka Sriyani, M.Si, Rizky Juwita, M.Pharm., Apt., dan Eva Maria W., M.Si.

Metode analisa radiofarmaka tersebut telah didapatkan hasil yang memuaskan karena senyawa yang mereka gunakan sudah siap untuk uji keamanan. Namun, Risda dan kawan masih harus melakukan uji coba lanjutan untuk memvalidasi temuannya.

“Rencananya (uji lanjutan) kami mulai di awal bulan Juli,” tutur Risda.

Risdan dan kawan-kawan berharap metode yang mereka temukan ini dapat digunakan secara langsung oleh masyarakat dan dapat mendeteksi kanker payudara lebih dini sehingga orang-orang dapat mencegah dan melakukan pengobatan lebih dini. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *