Tim Jokowi: Mengucapkan Selamat ke Pemenang Itu Baik, Bukan Budaya Barat

Metrobatam, Jakarta – Sandiaga Salahuddin Uno menilai pemberian ucapan selamat kemenangan kepada pemenang Pilpres 2019 adalah budaya barat dan bukan budaya Indonesia. Tim Joko Widodo-Ma’ruf Amin pun menilai pernyataan Sandi salah besar karena memberi selamat kepada pemenang adalah budaya baik.

“Menghormati dan tunduk kepada keputusan MK adalah kepatuhan kepada konstitusi, dan patuh kepada konstitusi adalah kewajiban setiap warga negara. Akan tetapi, memgucapkan selamat adalah sikap yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, jadi salah besar kalau Sandi mengatakan bahwa ucapan selamat adalah budaya barat,” ujar politikus Hanura, Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Minggu (1/7/2019) malam.

Dia juga mengatakan jika Sandi malu atau terbawa perasaan atas kekalahannya, maka Sandi bukan sosok negarawan yang baik. Menurutnya, jika benar seperti itu, mental Sandi belum matang sebagai politikus.

Sementara itu, Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding, mengaku memahami ucapan Sandi. Meski begitu, lanjut Karding, budaya memberikan ucapan selamat itu adalah budaya baik sehingga patut dicontohkan di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Saya sih memahami Mas Sandiaga masih dalam posisi yang sangat kecewa ya, beliau sangat terpukul, kalah, sehingga ya sesuatu yang manusiawi, kalau dia tidak ingin ucapkan selamat kepada pemenang, tetapi, budaya ucapkan selamat itu adalah budaya baik. Tidak semua budaya barat itu musti kita tolak, kalau dalam prinsip itu kita ambil yang baik, kita tinggalkan yang tidak baik, demokrasi juga dari barat, dan banyak praktik-praktik bisnis yang ditempuh orang Indonesia, termasuk Pak Sandiaga, manajemennya dari barat juga,” katanya.

Karding juga mengatakan narasi yang dibuat Sandi soal ucapan selamat adalah budaya barat itu tidak seharusnya dilontarkan. Dia pun enggan mempermaslahkan Sandi yang tidak mengucapkan selamat ke Jokowi-Ma’ruf.

“Jadi narasi yang dbangun tidak tepat, kalau alasannya itu soal (budaya) barat, tidak barat, tapi saya kira hanya emang belum sepenuhnya bisa terima atau dilatarbelakangi kekecewaan yang mendalam, karena keputusan yang ada. Saya kira nggak ada masalah kalau Pak Sandi nggak ucapkan selamat,” ucap Karding.

Sebelumnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno belum mengucapkan selamat kepada pemenang Pilpres 2019 Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin meski menyatakan menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan hasil pilpres yang dilayangkan mereka. Sandiaga menilai ucapan selamat seperti budaya barat.

“Kami sudah menghormati putusan MK kemarin dan ini sudah tingkatan yang paling tinggi bahwa kita menghormati prosesnya dan selamat-selamat itu kan kayak budaya Barat ya. Di dalam kontestasi kita, setiap kali ketemu kita cipika-cipiki, selama debat kemarin kita selalu mengucapkan kata-kata yang baik, jadi nggak ada masalah,” kata Sandiaga Uno di JCC, Minggu (30/6).

Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman telah menetapkan Jokowi dan Ma’ruf sebagi presiden terpilih di Pemilu 2019. Dia membacakan Keputusan KPU RI Nomor 1185/PL.01.9_KPT/06/KPU/VI/2019 tentang Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum Tahun 2019. Keputusan itu menimbang, mengingat, dan memperhatikan keputusan KPU, putusan MK, dan Berita Acara Nomor 152/PL.01.9-BA/06/KPU/VI/2019 tentang Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilu 2019 tertanggal 30 Juni 2019.

“Menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019, nomor urut 01, Saudara Ir H Joko Widodo dan Saudara Prof Dr HC KH Ma’ruf Amin dengan perolehan suara sebanyak 85.607.362 suara atau 55,50% dari total suara sah nasional sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih periode tahun 2019,” kata Arief

“Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, ditetapkan di Jakarta tanggal 30 Juni 2019,” imbuhnya.

Gus Ali: yang Sudah Ya Sudah

Pengasuh Ponpes Bumi Shalawat Kiai Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) mengimbau masyarakat agar bersatu kembali. Imbauan itu ia sampaikan usai penetapan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih oleh KPU.

“Sudah selesai. Yang sudah ya sudah. Kita belajarlah dari masa lalu, hiduplah masa kini dan rencanakan masa depan,” kata Gus Ali usai memberikan ceramah di acara syukuran ke-73 Hari Bhayangkara di Tugu Pahlawan, Minggu (30/6/2019).

Menurut Gus Ali, jika dua kubu masih terus berseteru, maka hanya akan menghabiskan energi saja. Sebab, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh Bangsa Indonesia.

“Kita jangan sampai habis energi kita memikirkan yang tidak substantif. Masih banyak PR kita yang harus kita kerjakan seperti pendidikan, pembenahan ekonomi, kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan,” imbuh Gus Ali.

Sementara itu Ketua Advokasi dan Hukum Partai Gerindra, Habiburokhman seusai menerima petikan penetapan dari Ketua KPU Arief Budiman, langsung mendatangi tempat duduk Jokowi dan Ma’ruf yang berada dekat podium. Dengan tergesa-gesa Habib langsung mencium tangan Ma’ruf Amin dua kali.

Tak hanya itu, dia juga kemudian menyalami Jokowi yang berdiri tepat di samping Ma’ruf. Keduanya pun tampak tersenyum saat disalami oleh Habib. (mb/detik/cnn indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *