‘Neymar Rusak Karena Ayahnya’

Metrobatam, Jakarta – Perjalanan karier sepakbola Neymar dinilai stagnan. Mantan agennya menyebut pemain 27 tahun itu kehilangan cinta untuk sepakbola karena urusan luar lapangan.

Neymar sebenarnya memulai petualangannya di Eropa dengan positif. Bergabung dengan Barcelona selepas meninggalkan Santos, bintang Brasil itu meraih sukses dan membangun kejayaan bersama Lionel Messi, Luis Suarez, serta pemain top Blaugrana lainnya.

Dia memenangi delapan gelar dalam empat musim, di antaranya dua trofi LaLiga, tiga titel Copa del Rey, lalu masing-masing satu gelar Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, dan Piala Super Spanyol. Setelah itu Neymar mengadu nasib ke Paris Saint-Germain.

Bukan apa-apa, PSG adalah tim yang masih berusaha menjadi raksasa Eropa dan berambisi memenangi Liga Champions pertamanya. Mereka butuh protagonis untuk membantu mewujudkan itu.

Bacaan Lainnya

Sementara Neymar melihat itu sebagai kesempatan untuk membuktikan kualitasnya lebih jauh. Sebab di Barcelona, pemain kelahiran Sao Paulo itu akan terus berada di bawah bayang-bayang Messi.

Tapi sejauh ini perjalanannya bersama PSG tak bisa dibilang mulus. Ia memang memenangi lima gelar dalam dua musim ini, tapi praktis hanya trofi-trofi domesti yang diraih termasuk dua gelar Liga Prancis. PSG sendiri sudah menguasai sepakbola Prancis bahkan sebelum Neymar datang: empat kali juara di lima musim terakhir tanpa sang bintang.

Kini Neymar malah kencang dirumorkan ingin kembali ke Barcelona, salah satunya karena tak puas dengan daya saing di Liga Prancis. Itu ikut berdampak pada performa Les Parisien di Liga Champions, yang mentok di babak 16 besar tiga musim terakhir.

Neymar juga dikritik karena tindak-tanduknya di luar lapangan. Presiden PSG bahkan sempat memberi pernyataan keras agar para pemainnya tak berlagak bak superstar, yang diyakini turut jadi sindiran untuk Neymar.

Eduardo Musa, agen Neymar dari 2010-2015, menyebut kehidupan sepakbola si pemain menjadi kurang terarah akibat sang ayah, yang kini bertindak sebagai agen, dan rekan-rekannya. Neymar kehilangan kesenangan di sepakbola karena urusan-urusan luar lapangan.

“Saya rasa dia berhenti melakukan segala sesuatunya dengan hati, ini adalah masalah. Neymar dan stafnya berkonflik secara permanen. Mereka menolak semua kritik. Mereka menuai apa yang mereka tabur setelah sekian lama,” ujar Musa kepada L’Equipe.

“Neymar adalah seseorang yang berkelas, dia menawan dan murah hati. Tapi citra yang dimiliki media tentang dia sepenuhnya berlawanan. Dan ayahnya bertanggung jawab atas itu.”

“Lupakan soal citranya, tepikan dulu kewajiban-kewajiban komersial, dan lupakan soal ide untuk menjadi nomor satu. Dia perlu kembali ke posisi semula.”

“Semua kontroversi ini merusak kecintaannya terhadap sepakbola, sesuatu yang krusial untuknya. Tapi kalau Anda melihat ke media sosial, Neymar dan timnya cuma bicara soal bisnis, restoran, pesta-pesta…dia tak bicara soal olahraga. Dia harus memulihkan cintanya untuk sepakbola dan ini bergantung sepenuhnya pada dirinya,” imbuhnya seperti dilansir AS. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *