Pansus Duga Rapimgab Wagub DKI Mundur Akibat Isu Politik Uang

Metrobatam, Jakarta – Wakil Ketua Panita Khusus (Pansus) Wakil Gubernur DKI Jakarta di DPRD DKI, Bestari Barus, menduga Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) Pemilihan Wagub DKI mundur akibat dugaan politik uang yang dihembuskan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

“Itu bisa jadi menimbulkan kegaduhan sehingga pemimpinan kita tunda sampai PSI bisa membuktikan,” kata Bestari saat dihubungi, Senin (22/7).

Bestari pun meminta PSI bertanggung jawab atas pengunduran rapimgab ini. Ia juga meminta agar PSI mampu membuktikan dugaan politik uang tersebut.

“Makanya PSI harus bertanggung jawab, mungkin menurut saya akhirnya pimpinan ‘coba kita tunggu dulu apa itu PSI buktinya’ bisa saja begitu,” ujar Bestari.

Bacaan Lainnya

Hari ini seharusnya DPRD DKI melaksanakan paripurna terkait tata tertib dan pemilihan Wagub DKI. Namun paripurna diundur karena para pimpinan dewan belum melaksanakan Rapimgab.

Bestari menyatakan pelaksanaan Rapimgab sendiri adalah tugas Sekretaris Dewan (Sekwan) untuk mengkoordinasinya. Namun, hingga kini belum ada kabar kapan Rapimgab akan dilangsungkan.

“Itu ranahnya Sekwan dan pimpinan. Sampai hari ini belum ada undangan untuk Rapimgab,” ujar Bestari.

Sementara itu, sebelumnya Wakil Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta, Rian Ernest dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik, Kamis (18/7). Laporan dilakukan Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta Taufiqurrahman.

Taufiq menyatakan pelaporan sebagai tindak lanjut atas pernyataan Rian yang menyebut tentang dugaan politik uang dalam pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Laporan itu telah diterima pihak kepolisian dengan nomor laporan LP/4341/VII/2019/PMJ/Dit Reskrimum tertanggal 18 Juli 2019.

Rian dilaporkan karena menyebut ada dugaan sejumlah uang disiapkan untuk anggota DPRD agar mau memenuhi kuorum dalam rapat paripurna DKI yang membahas pemilihan Wagub Jakarta. Ia juga menyampaikan satu kursi untuk kuorum bisa dihargai sekitar ratusan juta.

Rian pun meminta agar semua pihak turut berhati-hati mengenai rumor tersebut.

“Saya sudah mendengar dari dua elite politik di kesempatan yang berbeda. Artinya ini masih rumor tapi sudah harus jadi perhatian kita semua. Karena kalau sekadar rumor kita tidak bisa pegang, tapi kan ada rumor kalau ada (transaksi) uang,” kata Rian di Kantor DPP PSI, Senin (15/7).

Terkait pelaporan dirinya, Rian menyatkaan siap menghadapi proses hukum yang akan berjalan.

“Apapun yang saya tahu akan saya ungkapkan. Sekali lagi saya kan dapatkan informasi ini dari elite politik yang harus saya hargai berani terbuka kepada saya,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (18/7).

Rian menegaskan PSI sejak awal ingin proses pemilihan wakil gubernur DKI ini berjalan terbuka. Menurutnya, penting untuk memastikan wakil gubernur DKI terpilih berdasarkan kompetensi, bukan lobi-lobi apalagi politik uang. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *