Amien Rais Oposisi, TKN Minta Tak Lagi Ada Hinaan ke Jokowi

Metrobatam, Jakarta – Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Jazilul Fawaid menyebut sosok Amien Rais sebagai oposisi masih dibutuhkan. Namun dia berharap kritik anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional itu terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, tak bersifat menghina atau mencaci.

“Karena posisinya Pak Amien tak dalam pemerintahan, boleh mengawasi, tapi jangan menghina, membenci, mencela-cela. Kritiknya yang membangun,” kata Jazilul di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Selasa (16/7)..

Pernyataan itu disampaikan merespons pernyataan Amien yang meminta masyarakat memberikan kesempatan Presiden Joko Widodo untuk bekerja di periode kedua.

Menurut Jazilul pernyataan Amien tersebut menunjukkan yang bersangkutan mulai menyadari sikapnya yang selama ini terbiasa mengkritik Jokowi.

Bacaan Lainnya

“Mungkin ada kesadaran kembali dari Pak Amien. Saya yakin demokrasi memerlukan tokoh seperti Pak Amien,” kata dia.

Jazilul menuturkan bahwa iklim demokrasi di Indonesia membutuhkan sosok atau kelompok yang harus mengawasi jalannya pemerintahan, salah satunya adalah Amien.

Diharapkan lewat Amien, ada kritik yang lebih produktif ketimbang mengkritik dengan cara yang kasar. “Kalau kritiknya kasar, kasihan Pak Amien sendiri,” kata dia.

Ditempat yang sama, Wakil Ketua TKN Arsul Sani menilai wajar pernyataan Amien membiarkan Jokowi tetap bekerja di periode selanjutnya. Hal itu, kata dia, menunjukkan bahwa proses demokrasi berjalan baik di Indonesia.

“Kalau tidak bersikap seperti itu elitenya, itu menandakan demokrasi tidak berjalan dengan baik karena kontestasi itu seperti tiada akhir,” kata dia

“Memang harus seperti itu, itulah cerminan bahwa demokrasi kita sehat,” politikus PPP itu menambahkan.

Amien selama ini memang dikenal kerap melontarkan kritik terhadap pemerintahan Joko Widodo.

Dia juga menjadi tokoh yang menekankan pentingnya oposisi dalam politik pasca Pilpres 2019. Menurut Amien, tak perlu semua partai bergabung ke koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin.

Hal tersebut diucapkan Amien menyikapi pertemuan Jokowi dan Prabowo Subianto, akhir pekan lalu, di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta.

Kritik Pidato Jokowi

Sementara itu Amien mengkritik pidato Visi Indonesia yang disampaikan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Menurut Amien, Jokowi dalam pidatonya sama sekali tidak menyinggung UUD 1945.

“Pidato politiknya Pak Jokowi itu, di Sentul ya, memang sedikit membuat kita mengernyitkan dahi gitu ya. Mengapa tidak ada (UUD 1945), cuma ada Pancasila, tapi nggak ada UUD ’45-nya,” kata Amien Rais di kediamannya, Kompleks Taman Gandaria Blok C Nomor 1, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019).

Amien juga menyoroti isu infrastruktur yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya. “Kalau infrastruktur terus akan menginvestasikan besar-besaran dan lain-lain,” tuturnya.

Pidato Jokowi itu disampaikan dalam acara Visi Indonesia yang digagas relawan yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7). Pertama-tama, Jokowi bicara soal dinamika global. Maka dari itu, dia mengimbau semuanya agar meninggalkan pola dan cara lama.

Jokowi juga mengatakan akan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang sudah dimulai. Kendati demikian, Jokowi ingin menggeser fokus prioritasnya ke pembangunan sumber daya manusia.

“Bapak, Ibu, hadirin yang berbahagia. Kita harus menyadari kita harus sadar semuanya bahwa kita hidup dalam lingkungan global yang sangat dinamis. Ciri cirinya yang kita ketahui penuh kecepatan, penuh risiko, penuh kejutan yang seringkali jauh dari perhitungan kita,” kata Jokowi dalam pidatonya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *