Golkar: 10 Ketua DPD II Nonaktif Bukan Karena Dukung Bamsoet

Metrobatam, Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Partai Golkar Dave Laksono membantah bahwa penonaktifan 10 Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar karena mendukung pencalonan Bambang Soesatyo sebagai Ketua Umum ‘Beringin’.

Ia menyatakan alasan itu dibuat menutupi kesalahan yang dilakukan dalam menjalankan roda organisasi.

“Enggak benar [gara-gara dukung Bamsoet]. Itu hanya alasan yang mereka gunakan untuk menutupi kesalahan mereka dalam menjalankan roda organisasi,” kata Dave, saat dihubungi, Rabu (10/7).

Lebih lanjut, Dave mengatakan bahwa 10 ketua DPD II Maluku itu tercatat melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan keuangan partai dan tak mematuhi garis komando partai.

Bacaan Lainnya

“Khususnya soal keuangan partai dan kebijakan-kebijakan yang tak sesuai dengan garis komando partai,” kata dia.

Terpisah, Wasekjen Partai Golkar Maman Abdurahman meminta 10 Ketua DPD II itu untuk melaporkan penonaktifannya ke Mahkamah Partai Golkar ketimbang mengadu ke media massa.

“Apabila memang ada sebuah langkah yang dianggap tak sesuai dengan mekanisme lapornya jangan ke Makhkamah Media, tapi lebih baik laporkan ke Mahkamah Partai,” kata Maman saat dihubungi, Rabu (10/7).

Maman mengatakan sudah sepatutnya para kader yang memiliki persoalan hukum di internal Golkar untuk melaporkannya ke Mahkamah Partai. Ia mengatakan hal tersebut mekanisme resmi yang sudah diatur partai dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

“Karena partai kita dari dulu selalu ada mekanisme dan aturan main,” ungkapnya.

Melihat hal itu, Maman meyakini DPP sendiri tak mungkin memberhentikan seorang kader bila tak ada pelanggaran yang dilakukan.

“Tak mungkin kalau tak ada pelanggaran dan justifikasi organisasi bisa begitu saja diberhentikan,” kata dia.

Bamsoet Persilakan Cabut Dukungan

Sementara Bambang Soesatyo mempersilakan para pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar mencabut dukungan kepada dirinya untuk menjadi Ketua Umum ‘Beringin’.

Tujuannya, demi menghindari pemecatan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. “Saya tidak ingin mereka jadi korban gegara mendukung saya,” ucapnya, melalui pesan singkat, Rabu (10/7).

Sebelumnya, mantan Ketua Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Aziz Samual mengatakan sebanyak 10 Ketua DPD tingkat II Partai Golkar yang ada di Maluku dinonaktifkan dari jabatannya atas arahan dari DPP Partai Golkar.

Ia menyebut penonaktifkan itu terkait dengan dukungan mereka terhadap pencalonan Bamsoet.

“Itu benar [penonaktifan]. Berhubungan erat karena 10 DPD yang mendukung Bamsoet itu ,” kata Aziz saat dihubungi, Rabu (10/7).

Sepuluh Ketua DPD tingkat II yang dinonaktifkan itu diantaranya Ketua DPD Kota Ambon, Kabupaten Tual, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Buru Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Aru.

Selain itu, eks Ketua DPD Golkar Kota Cirebon, Jawa Barat, Toto Sunanto mengaku dicopot dari jabatannya juga karena mendukung Bamsoet. Ia pun mengancam berhenti sebagai kader Golkar dan menarik gerbongnya. (mb/detik/cnn indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *