Gubernur Kepri Curhat ke Dirjen Hubla Soal Pendapatan Sektor Kemaritiman

Metrobatam.com, Karimun – Gubernur H Nurdin Basirun, melepas curhat ke Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo sempena lawatannya ke Kepri, khusunya Karimun. Dalam kunjungan Jumat (5/7) itu, Nurdin curhat masih minimnya pendapatan untuk Kepri dari sektor kemaritiman, terutama labuh jangkar. Nurdin berharap regulasinya dipercepat, sehingga Kepri yang berbatasan dengan negara asing dapat penghasilan dari lautnya yang luas.

“Kita ingin sektor ini memberi manfaat besar bagi masyarakat Kepri. Penghasilan dari labuh jangkar misalnya dapat mendukung pembangunan banyak sektor,” kata Nurdin di sela-sela kunjungan ke beberapa tempat bersama Dirjen Hubla.

Nurdin, yang setelah kunjungannya ke Lingga, memang langsung bergerak ke Karimun, pada Kamis (4/7) malam. Sesampai di Karimun, menjelang tengah malam, ratusan jamaah Masjid Baiturrahman masih menunggu Nurdin untuk halalbihalal. Jumat pagi, Nurdin kembali ke Batam untuk bersama Dirjen melakukan perjalanan laut ke Karimun. Sekaligus melihat potensi besar kemaritiman Kepri.

Selain soal labuh jangkat, kepada Agus, Nurdin juga curhat tentang pelabuhan bongkar muat Batu Ampar, Batam. Juga tentang pelabuhan Pelni Karimun dan Pelabuhan Domestik Tanjungpinang. Terutama tentang peningkatan kualitas dan kapasitas. Sehingga bongkar muat barang semakin lancar dan murah. Juga mendukung sektor pariwisata yang terus Kepri kembangkan.

Bacaan Lainnya

“Misalnya Pelindo tak mau memperbaharui, mungkin bisa diserahkan ke pihak swasta,” kata Nurdin.

Selama di Karimun, Nurdin mendampingi Agus meninjau sejumlah lokasi. Di antara yang dilihat adalah kawasan coastal area, yang akan tumbuh sebagai wajah baru Karimun. Termasuk pembangunan infrastruktur kepelabuhanannya. Demikian juga dengan pelabuhan roro dan bongkar muat Paret Rampak, PT MOS, dan lainnya.

Setelah keliling Karimun, Agus melihat potensi besar sektor ini untuk kemajuan Kepri. Menurut Agus, memang baru dibangun sejumlah infrastruktur yang memadai di Karimun.

“Apalagi kawasan itu berdekatan dengan Malaysia dan Singapura, jadi memang harus dibangun,” Agus yakin.

Sementara, tentang labuh jangkar, Agus belum bisa menjanjikan banyak hal untuk Kepri. Karena, kata Agus, ke depan masih banyak hal yang harus dibenahi. 

“Termasuk regulasi-regulasinya. Karena kalau tidak dibenahi, kita tidak kompetitif,” kata mantan Dirut PT Inka ini.

Agus menambahkan, percuma dibuka ships to ships, labuh jangkar dan sebagainya kalau tidak kompetitif. Menurut Agus nanti nilai ekonominya juga akan menjadi kurang.

“Jadi harus kita atur. Biar kompetitif.  Dan akan  banyak kolaborasi ke depannya,” kata Agus.

Meski begitu, Agus belum menjamin kapan target waktunya selesai. Karena keterkaitan dengan banyak kementerian dan lembaga. Untuk mengatur regulasi itu.

Nurdin sendiri, dalam banyak kesempatan selalu berjuang agar Kepri selalu dapat dukungan regulasi ke Jakarta. Bahkan hingga ke Presiden Jokowi. Beberapa di antaranya sudah berhasil, beberapa lagi masih dalam proses.

(Humaskepri/Tra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *