Kerja Sama Kesehatan Senilai USD140 Juta di Batam Disepakati

Kepala BP Batam Edy Putra Irawadi (kanan) bersama CEO dClinic Richard Satur (kiri) saat menandatangi kerja sama blockchain antara BP Batam dan dClinic di Fullerton Hotel, di Singapura. - (Foto Bisnis.com)

Metrobatam.com, Batam – Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, BP Batam dan dClinic telah resmi menandatangani kontrak kerja sama untuk menjalankan sejumlah proyek blockchain di bidang kesehatan di Batam.

Kerja sama senilai USD140 juta menjadi yang pertama dan sebagai proyek blockchainterbesar untuk wilayah Asia Tenggara.

Kerja sama yang memanfaatkan rangkaian sistem terpadu dalam penyimpanan, pengambilan data yang aman dari konsumen atau pasien, dan catatan kesehatan elektronik. Data ini meliputi peresmian BMB (Batam Medical Blockchain) dan meningkatkan Private Healthcare Blockchain (PHB) dClinic yang akan diselenggarakan di Pusat Data BP Batam yang telah diperbarui.

Selain itu, kerja sama yang mengoptimalkan teknologi ini memungkinkan pihak rumah sakit untuk menyimpan catatan atau rekam medis seorang pasien dengan lebih akurat dan bisa saling terhubung antar instansi kesehatan. Hal ini juga akan terlibat dalam kemitraan untuk memberikan program layanan kesehatan dan Vitalitas dCLinic di sejumlah retret di sekitar Batam.

Bacaan Lainnya

“Tujuan utamanya adalah untuk menyalurkan teknologi ini ke seluruh Batam dan tentunya Indonesia,” kata Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Kemaritiman Kementeroan Koordinator Bidang Perekonomian Edi Pambudi dalam keterangan yang diterima Sabtu (27/7/2019).

Kerja sama yang ditandatangi di Fullerton Hotel, Singapura pada Jumat (26/7) ini, kata Pambudi, menandakan Indonesia cukup mampu dan matang untuk mengejar posisinya sebagai pusat dari keunggulan blockchain. Kondisi ini bisa membawa kepemimpinan dan inovasi digital ke seluruh dunia. Perjanjian ini juga menjadi langkah besar menuju rencana untuk membuka kesempatan bagi Batam dan Indonesia dalam proyek investasi bersama di blockchain.

“Batam merupakan tempat yang tepat sebagai centre of excellence untuk blockchaindan khususnya untuk kemajuan layanan teknologi medis. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk menciptakan zona ekonomi medis dan digital di Batam,” kata Pambudi lagi.

Direktur RSBP Batam Sigit Riyarto menuturkan, kerja sama ini akan memperbaiki sistem komunikasi dengan pasien. Melalui komunikasi yang lebih baik dengan pasien, akan membantu sistem perawatan kesehatan dan membantu membawa perubahan dalam cara berkomunikasi dan meyakinkan konsumen. Pada prosesnya pihak RSBP Batam akan memperkenalkan BMB ini hingga ke seluruh wilayah Indonesia yang dimulai dari Batam terlebih dahulu.

Sementara itu, Kepala BP Batam Edy Putra Irawadi menjelaskan, kerja sama yang terjalin ini merupakan langkah maju yang harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Hal tersebut juga sejalan dengan rencana BP Batam yang ingin mengembangkan zona ekonomi medis khusus. Aturan terkait dengan rencana tersebut tengah disiapkan oleh BP Batam. Peraturan baru ini dirancang untuk menciptakan model baru yang inovatif dalam pemberian layanan kesehatan.

“Kita hadirkan inovasi dibidang kesehatan, kita siapkan aturan untuk mendukung inovasi ini agar bisa berkembang,” kata Edy.

Kerja sama ini dinilai akan sangat mempengaruhi peran blockchain dalam layanan kesehatan, terutama bagi penyedia layanan dan konsumen. Untuk proyek ini, dClinic telah melibatkan Deloitte & Touche Financial Advisory Services Pte Ltd sebagai penasihat utamanya.

Teknologi eksponensial seperti internet of thingsblockchain dan artificial intelligencememiliki kekuatan potensial untuk mengubah sektor perawatan kesehatan.

(Mb/Bisnis.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *