PAN DKI Sejalan dengan DPP soal Mayoritas Pengurus Ingin Bersama Jokowi

Metrobatam, Jakarta – DPP PAN menyebut mayoritas pengurus daerah ingin bersama dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. DPW PAN DKI Jakarta belum menentukan sikap namun siap mengikuti arahan DPP.

“Belum ada, sementara belum ada (sikap dari DPW Jakarta), kita belum rapatkan masalah itu tapi mungkin besok sore, besok malam ada rapat konsolidasi, mungkin membahas itu,” ucap Bendahara DPW PAN DKI Jakarta, Bambang Kusumanto, saat dihubungi, Rabu (3/72019).

Meski belum ambil sikap resmi, DPW akan menerima keputusan dari DPP. Tidak ada penolakan jika akhirnya PAN berada dalam pemerintahan.

“Secara normatif begitu (ikuti DPP). Karena kita belum ambil sikap. DPW Jakarta belum rapatkan khusus masalah itu. Kebijakan umum normatif, ya sementara itu ya, sejalan apa yang diputuskan oleh DPP,” ucap Bambang.

Bacaan Lainnya

Bambang pun tidak tahu hasil pertemuan antar DPW di kediaman Ketua Umum Zulkifli Hasan. Menurut Bambang, kemungkinan Ketua DPW Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) yang hadir dalam pertemuan.

“Saya tidak hadir, yang hadir itu ketua (DPW), jadi tidak ikuti,” ucap Bambang.

Sebelumnya, Elite PAN mengatakan puluhan pengurus wilayah partainya sudah dua kali mengadakan pertemuan bersama Ketua Umum Zulkifli Hasan. Mayoritas menyetujui PAN bersama dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin nanti.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. Pertemuan Ketum Zulkifli dan para pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN itu diadakan di rumah Zulkifli, Kompleks Widya Chandra, Senayan, Jakarta Selatan, pada 27 Juni dan 30 Juni.

“Diskusi informal antara pimpinan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan pimpinan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) sudah dilakukan. Dari 34 DPW, yang hadir sekitar 30 DPW,” kata Viva kepada wartawan, Rabu (3/7).

Diskusi informal itu merupakan pertemuan sebelum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN yang direncanakan diselenggarakan pada akhir Juli atau awal Agustus nanti. Agenda diskusi di rumah dinas Ketua MPR itu adalah mengevaluasi Pemilu 2019 dan membahas soal sikap PAN usai keputusan MK yang menolak semua gugatan hasil Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pasangan capres-cawapres yang telah didukung PAN.

“Ternyata sikap partai sebagai oposisi tidak berbanding lurus dengan perolehan suara partai,” kata Viva soal evaluasi hasil perolehan suara partainya.

PAN DIY Kecam Manuver DPP

Sebaliknya Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Amanat Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta, Nazaruddin, mengecam manuver DPP yang menyatakan mayoritas pengurus wilayah PAN menghendaki bergabung ke pemerintahan.

“Saya mengecam keras kalau ada statement seperti itu. Karena itu manuver,” kata Nazaruddin saat dihubungi detikcom, Rabu (3/7/2019).

Nazaruddin menyebut pernyataan Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, yang menyatakan mayoritas pengurus wilayah menghendaki bersama pemerintahan Jokowi hanyalah sebatas klaim yang bertujuan untuk menggiring opini publik.

“Itu yang kita kritik, sebaiknya pengurus DPP itu tidak mengeluarkan statement-statement ke publik yang provokatif seperti itu, yang itu sebenarnya hanyalah keinginan-keinginan dari pribadi-pribadi,” tegas Nazaruddin.

“Saya hanya menilai itu (pernyataan Viva) sebagai bagian dari provokasi, cuma manuver-manuver dari oknum-oknum DPP yang memang nafsunya untuk bergabung ke Jokowi sudah sedemikian kuat,” lanjutnya.

Nazaruddin menuding statement Viva ilegal dan bukan pernyataan resmi organisasi. Sebab, merujuk aturan organisasi setiap keputusan partai harus diputuskan melalui Rakyat Kerja Nasional (Rakernas).

“Bahkan Sekjen kemarin sudah mengatakan bahwa sikap PAN akan disampaikan di Rakernas. Nah, kalau ada suara-suara seperti itu ya jelas manuver, itu ilegal,” tuding Nazaruddin.

Selanjutnya Nazaruddin meminta seluruh pengurus DPP berhenti mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial dan mendorong agar organisasi tetap memilih menjadi oposisi.

“Kita memberikan masukan begitu, karena kita berpendapat bahwa dalam kondisi dinamika politik, konfigurasi politik yang sekarang ini PAN lebih tepat posisinya itu di oposisi,” pungkas Nazaruddin. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *