Sinyal Aklamasi Airlangga Jadi Ketum Lagi

Metrobatam, Jakarta – Airlangga Hartarto berusaha mempertahankan posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar di tengah manuver Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang ingin mencalonkan diri sebagai penantang petahana. Kini, muncul sinyal aklamasi untuk Airlangga jadi ketum lagi.

Adalah politikus senior Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) yang melemparkan sinyal aklamasi bagi Airlangga Hartarto. AGK berbicara soal dukungan ratusan daerah untuk pencalonan Airlangga.

“Faktanya, Airlangga memiliki dukungan dari 400 daerah. Bahkan sekarang di atas 400 daerah. Ini kan bisa mengarah pada aklamasi,” kata Agus kepada wartawan di Poltekesos, Kota Bandung, Selasa (9/7/2019).

AGK mengatakan calon tunggal tidak tabu dalam sebuah organisasi, termasuk parpol sepanjang dukungan tersebut berasal dari daerah-daerah atau pemilik suara munas partai berlambang pohon beringin tersebut.

Bacaan Lainnya

“Aklamasi itu kan salah satu bagian dari demokrasi. Selama aspirasi yang datang dari daerah, nggak ada unsur paksaan,” ungkap dia.

Menteri Sosial itu mengatakan DPD Golkar Jabar menjadi yang pertama menyatakan dukungan kepada Airlangga. Beberapa provinsi juga secara bertahap menyampaikan dukungan secara tertulis.

“Pak Airlangga menerima lima provinsi yang masing-masing dari mereka menyampaikan dukungan lengkap dengan tanda tangan pengurus provinsi dan kota. Banten, Maluku Utara, Yogyakarta, NTT, dan lupa satu lagi,” tutur AGK.

Loyalis Bamsoet tentu tidak tinggal diam menanggapi klaim AGK. Timses Bambang Soesatyo (Bamsoet), Yorrys Raweyai, menyebut Munas punya mekanisme tersendiri. Dia tak berkeberatan kubu Airlangga main klaim soal aklamasi.

“Bagus, baguslah, baguslah. Boleh boleh saja, cuma yang penting harus ada cerminan demokrasi di situ. Itu aja. Jadi silakan saja. Kalau aklamasi kan ini kan bukan keadaan mendesak. Kalau saya itu tidak perlu kita bicarakan itu kan,” kata Yorrys saat dihubungi.

Soal klaim Airlangga punya dukungan dari 400 daerah, Yorrys tidak ambil pusing. Dia menegaskan Munas Golkar punya mekanisme tersendiri dalam memilih ketum.

“Boleh saja (klaim didukung 400 daerah), yang penting DPP itu sekarang itu dia harus bijak, incumbent apalagi. Pertama, dia harus sudah mesti melakukan mekanisme menjelang Munas itu. Dia harus bisa bikin pleno kemudian pleno itu mengevaluasi semua proses perjalanan sampai dengan pileg kemarin. Habis itu kemudian dia menentukan kapan mau Munas, panitia munasnya apa, OC, SC, itulah tugas DPP,” sebut Yorrys

“Jadi jangan main kiri main kanan lagi, jalan aja sesuai aturan yang ada. Sekarang begini, mereka belum mempersiapkan itu (munas) terus mau deklarasi deklarasi, kan lucu kan, diketawain orang bos. Dukungan (deklarasi). Dia itu harus bisa menyiapkan itu semua, bukan dia sekarang tiba-tiba terus bikin deklarasi, nanti kan jadi lucu-lucu, diketawain orang, bos,” imbuh Yorrys sembari tertawa.

Yorrys lantas berbicara soal mekanisme pemilihan ketum Golkar di Munas mendatang. Menurutnya, klaim-klaim aklamasi tak akan relevan dalam agenda tersebut.

“Boleh aja, itu kan klaim. Nanti di sistem pemilihan itu kan bukan begitu. Tertutup kan, voting one man one vote di situ, ada mekanisme yang diatur. Jadi bukan suka-suka aja begitu, bos,” sebut dia. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *