Soal Zakir Naik, Anwar Ibrahim Minta Publik Jauhi Fanatisme Ras-Agama

Kuala Lumpur – Tokoh politik Malaysia, Anwar Ibrahim, mendorong warga Malaysia untuk menghindari kefanatikan agama dan kefanatikan ras. Hal ini disampaikan Anwar saat dimintai tanggapan soal polemik ulama kontroversial asal India, Zakir Naik, yang sedang marak di Negeri Jiran.

Polemik Zakir Naik mencuat setelah dia melontarkan komentar kontroversial soal etnis minoritas di Malaysia dalam dialog keagamaan, awal Agustus lalu. Zakir Naik menyinggung soal loyalitas warga Hindu di Malaysia kepada pemerintahan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad. Dia mengklaim bahwa warga Hindu di Malaysia lebih setia pada PM India Narendra Modi daripada PM Mahathir, meskipun mendapatkan ‘100 kali’ lebih banyak hak dibandingkan warga muslim di India.

Tak hanya itu, Zakir Naik juga mencetuskan pengusiran warga etnis China yang disebutnya sebagai ‘tamu lama’ di Malaysia. Hal ini diungkapkan Zakir Naik saat merespons seruan deportasi untuk dirinya. Terkait komentar-komentar itu, Zakir Naik kini diselidiki polisi Malaysia atas dugaan provokasi untuk merusak perdamaian.

Seperti dilansir media lokal Malaysia, Malay Mail dan The Star, Senin (19/8/2019), Anwar yang baru pulang dari ibadah haji ini memberikan komentarnya saat ditanyai wartawan soal polemik dan kontroversi yang menyelimuti Zakir Naik yang berstatus permanent resident di Malaysia.

Bacaan Lainnya

“Ini merupakan isu yang sangat memicu perdebatan dan orang-orang marah. Saya menyerukan perlunya penalaran dan pemahaman sebelum kita memberikan pandangan apapun,” ucap Anwar kepada wartawan setempat di sela-sela menghadiri sebuah acara di Shah Alam.

Saat ditanya lebih lanjut soal apakah ada kekhawatiran untuk reaksi keras dari komunitas muslim radikal dan garis keras, jika nantinya Zakir Naik dideportasi ke India, Anwar menyatakan sebaiknya masyarakat menghindari reaksi semacam itu.

“Saya tidak meyakini kita harus memuaskan sentimen yang murni kefanatikan ras ataupun kefanatikan agama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Anwar menyatakan bahwa Islam tidak mendorong intoleransi dan ketidakadilan, melainkan, sangat jelas pada prinsip keadilan dan toleransi.

“Islam berdiri sangat jelas pada prinsip keadilan dan toleransi dan saya dibimbing oleh itu,” tegas Anwar, yang menjabat Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang kini berkuasa di Malaysia bersama koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin PM Mahathir.

“Negara ini adalah negara multi-agama dan multi-ras dengan Islam sebagai agama federasi ini. Kita harus berpegang teguh pada prinsip itu,” cetusnya.

Soal pertanyaan apakah dirinya akan bertemu Zakir Naik untuk mendengar langsung penjelasannya, Anwar menyatakan tidak perlu ada pertemuan. Disebutkan Anwar bahwa dirinya cukup membaca penjelasan tertulis yang telah diberikan Zakir Naik.

Anwar yang baru tiba di Malaysia pada Kamis (15/8) lalu ini, menyatakan partainya belum melakukan rapat untuk membahas isu yang tengah menjadi polemik di masyarakat ini. Dia menyatakan rapat biro politik PKR baru akan digelar pada Rabu (21/8) mendatang, yang salah satunya akan membahas isu Zakir Naik.

“Saya harus memberi kesempatan kepada biro politik untuk mendengarkan feedback mereka dan kemudian menyampaikan pernyataan setelah itu,” ucapnya. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *