KPK Tawarkan Pansel Klarifikasi Dugaan Capim Ancam Penyidik

Metrobatam, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terbuka bila tim Panitia Seleksi Calon Pemimpin KPK (Capim KPK) ingin mengklarifikasi lebih lanjut dugaan pelanggaran terhadap salah satu calon.

Jaminan ini diberikan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang terkait dugaan intimidasi salah satu calon, Antam Novambar ke penyidik KPK Endang Tarsa.

Saut mengakui kasus itu termasuk satu dari sejumlah catatan rekomendasi yang diberikan lembaga antirasuah ke Pansel Capim KPK.

“Kami sudah kirim tapi itu berpengaruh atau tidak itu mereka yang menilai, mereka independen. Tetapi kalau umpamanya mereka lebih detail ingin tahu, mereka bisa memanggil atau mereka datang ke sini,” kata Saut dalam diskusi di Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, Rabu (28/8).

Bacaan Lainnya

“Tapi tadi kami sudah membikin surat untuk menawarkan datang, kami undang untuk melihat. Saya sudah tandatangani suratnya,” sambungnya lagi.

Hanya saja menurut Saut, hingga kini lembaganya belum menerima permintaan klarifikasi lanjutan dari Pansel KPK.

“Saat itu saya belum menjabat. Tapi katanya kemarin ada bukti, apakah rekaman atau CCTV saya belum tahu. Sebaiknya Pansel memang mengklarifikasi ke KPK, dan sampai sekarang belum,” kata Saut lagi.

Senada, Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari mengungkapkan rekam jejak dugaan intimidasi tersebut sudah masuk dalam laporan rekomendasi yang diberikan ke Pansel.

“Seingat saya masuk catatan KPK ke Pansel,” kata Tsani melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.

Sebelumnya, Antam dituding mengintimidasi Endang Tarsa. Kala itu, Antam bersama Kepala Subdirektorat Pencucian Uang Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komisaris Besar Agung Setia menyatroni Endang di sebuah restoran cepat saji di wilayah Ciledug, Tangerang, Banten.

Berdasarkan laporan Majalah Tempo edisi 16-22 Februari 2015, Antam disebut menekan Endang agar mau mengikuti skenario.Di sana turut hadir putra Endang bernama Rahmat Gunawan yang ketika itu sedang mengikuti tes Sekolah Instruktur Polisi di Sekolah Calon Perwira di Sukabumi, Jawa Barat.

Pansel KPK telah mengklarifikasi dugaan itu ke Antam Novambar dalam tes wawancara dan uji kompetensi di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta pada Selasa (27/8) kemarin. Namun Wakil Kepala Bareskrim Polri itu membantah pernah meneror Endang.

Antam berdalih saat itu dirinya hanya bermaksud membantu Budi Gunawan ketika masih menjabat Wakil Kapolri, yang ditetapkan tersangka oleh KPK. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *