Basaria Tak Lolos, Ini Satu-satunya Hakim yang Lolos Capim KPK

Metrobatam, Jakarta – Satu-persatu kandidat capim KPK berguguran, baik dari kepolisian, jaksa atau hakim. Dari beberapa nama, Nawawi Pamolango yang tersisa dari unsur hakim. Siapa dia?

Dalam catatan detikcom, Senin (5/8/2019), Nawawi adalah ketua majelis untuk terdakwa Ketua DPD Irman Gusman dan hakim konstitusi Patrilis Akbar. Di tangannya, Irman hukum 4,5 tahun penjara dan Patrialis 8 tahun penjara. Adapun tangan kanan Patrialis, Kamaludin dihukum 7 tahun penjara.

Bagaimana gayanya di sidang? Hakim tinggi pada PT Denpasar itu termasuk hakim yang pandai memainkan emosi dan mencairkan suasana saat sidang.

“Biar nggak terlalu tegang, saya mau tanya Pak Patrialis, Saudara Saksi. Emang menyenangkan main golf itu?” tanya Nawawi kepada Patrialis.

Bacaan Lainnya

“Memang itu olahraga saya Yang Mulia,” jawab Patrialis.

Sebagai hakim, Nawawi mengaku sudah kenyang berbagai drama di persidangan. Dari yang marah-marah hingga menangis mengiba.

“Saya 30 tahun jadi hakim, saya 30 kali ketemu wanita menangis di sidang. Hanya satu orang yang enggak, tapi yang saya ingat hanya wanita yang tidak menangis itu. Jadi satu satunya wanita yang tidak menangis itu ketika saya tanya dia menjawab ‘wanita dewasa tidak menangis’. Mungkin itu bisa ibu pinjem. Jangan menangis tapi lebih banyak berdoa. Menyesali,” tutur Nawawi saat mengadili penyuap Irman Gusman, Xaveriandy Sutanto-Memi.

Nawawi juga menjadi anggota majelis hakim untuk terdakwa Ahmad Fathanah. Saat itu, Nawawi menjatuhkan hukuman 14 tahun penjara kepada Fathanah. Selama sidang Fathanan, gaya nyentrik Nawawi membuat sidang lebih hidup.

“Mungkin jaksa bisa menghadirkan banyak saksi perempuan,” kata Nawawi yang memilih naik busway bila ke kantornya saat berdinas di PN Jakarta Pusat.

Dari sederet saksi yang dihadirkan, kebanyakan didominasi kaum adam. Padahal banyak nama wanita yang masuk ke dakwaan pencucian uang. Hakim Nawawi lantas menggoda Fathanah soal saksi perempuan yang akan dihadirkan.

“Supaya terdakwa senang. Bukan begitu?” tanya Nawawi yang pernah menjadi Ketua PN Jakarta Timur.

Seketika itu juga Fathanah menjawab cepat,

“Sudah dari dulu, yang mulia,” katanya tertawa kecil yang kemudian disambut tawa pengunjung sidang.

Basaria Tak Lolos

Secara mengejutkan nama Basaria Pandjaitan tidak lolos tes psikologi dalam seleksi calon pimpinan (capim) KPK. Padahal, Basaria mencatatkan sejarah sebagai pimpinan wanita pertama di KPK.

Basaria bersama 2 komisioner KPK lainnya, Alexander Marwata dan Laode M Syarif, memang mengadu peruntungan dalam seleksi capim KPK tahun ini. Namun Basaria–yang sebelumnya bertugas di Polri dengan pangkat terakhir Irjen–tidak bernasib sama dengan 2 koleganya yang lulus.

Terlepas dari itu, ada perwakilan dari Polri yang lolos ke tahapan selanjutnya. Setidaknya ada 6 polisi aktif yang lolos, yang di antaranya adalah 2 polisi wanita (polwan).

Dari daftar 40 kandidat yang lolos yang disampaikan panitia seleksi capim KPK, ada 6 polisi yang lolos yaitu:

  1. Wakabareskrim Irjen Antam Novambar
  2. Waka Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Irjen Dharma Pongrekun
  3. Kapolda Sumatera Selatan Irjen Firli Dahuri
  4. Widyaiswara Madya Sespim Polri Brigjen Bambang Sri Herwanto
  5. Perwira Tinggi di Lemdiklat Polri Brigjen Juansih
  6. Karowatpres SSDM Polri Brigjen Sri Handayani

Dua polwan berpangkat jenderal bintang satu yaitu Juansih dan Sri Handayani. Keduanya akan mengikuti tahapan seleksi selanjutnya.

“Iya psikotes banyak sekali komponennya dan yang nilainya rendah di bagian apa kan ada, karena ternyata kan yang sempurna semua kan nggak ada. Dari urutan nilai ada, setelah itu kita melihat, kita butuh berapa,” ucap Ketua Panitia Seleksi Capim KPK Yenti Garnasih mengenai hasil tes psikologi tersebut, Senin (5/8/2019). (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *