Megawati ke Prabowo: Siap Tempur Lagi di 2024?

Metrobatam, Denpasar – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuka Kongres V PDIP di Bali pada Kamis (8/8) pukul 13.00 WITA. Megawati pun menyapa satu persatu hadirin dan tamu VVIP.

Mulai dari Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden terpilih Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Jusuf Kalla hingga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Saat menyebut nama Prabowo riuh tepuk tangan dari para hadirin. Megawati sempat menanyakan kesiapan Prabowo untuk bertarung di pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Megawati pun terkenang pertemuan antara dirinya dan Prabowo di kediamannya di Teuku Umar beberapa waktu lalu. Ia mengatakan pertemuan antara dirinya dan Prabowo pun menimbulkan kehebohan di media.

Padahal, kata Megawati, dirinya hanya bertanya kepada Prabowo apakah mantan Danjen Kopassus itu mau diundang ke Kongres V PDIP di Bali.

Bacaan Lainnya

“Pak Prabowo waktu ketemu saya heboh media padahal saya cuma tanya gini ‘mas, nanti mau diundang enggak ke kongres? Kalau ndak mau ya ndak apa-apa’. Eh, ternyata beliau mau,” kata Megawati di awal pidato politiknya di Hotel Grand Inna Beach, Bali, Kamis (8/8).

Pertemuan keduanya waktu itu pun berujung pada kedatangan Prabowo di Kongres V PDIP. Tak hanya itu, Prabowo juga memberikan karangan bunga di depan arena Kongres PDIP.

Setelah bercerita soal pertemuannya, Megawati sempat menyebut lelah apabila disuruh ‘bertempur’ terus dengan Prabowo dalam kontestasi politik. Tak lama setelah itu, ia pun menyerukan apakah siap untuk bertempur lagi di 2024.

“Iya lho, kan capek ya kalau disuruh namanya tempur terus, ya sudahlah. Nanti tempur lagi di 2024. Siap?” kata Megawati, disambut tepuk tangan hadirin.

Dalam kesempatan itu Megawati juga meminta semua pihak menghargai jasa pahlawan-pahlawan yang sudah dimakamkan di Tempat Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Karena itu, setelah kemerdekaan Indonesia, bukan berarti Pancasila tidak bisa diganti apapun begitu saja.

“Jadi jangan setelah menikmati (kemerdekaan), lalu kita mencoba-mencoba dengan ilmu baru (menggantikan Pancasila). Itu tidak cocok,” tegas Megawati.

Megawati menyindir pihak-pihak yang ingin merombak atau mengganti ideologi Pancasila dengan paham lain. Megawati mengajak pihak-pihak itu untuk tidak berkoar-koar di jalanan yang hanya menyengsarakan rakyat.

“‘Pancasila itu apa? Tidak ada artinya, kita harus rombak, kita harus dirikan, yang lain sifatnya’. Mari kalau mau seperti itu, saya berkata jangan main di jalanan hanya menyengsarakan rakyat, datang ke DPR,” ujarnya.

“Kita bicara dari yang mereka mengaku tetapi tinggal di bumi pertiwi Indonesia ini, apakah mereka tidak merasa sebagai warga negara Indonesia,” ujarnya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *