RI Ekspor 15 Ribu Ton Tanaman Pangan, Paling Banyak Ubi

Metrobatam, Jakarta – Realisasi ekspor produk segar tanaman pangan hingga semester I-2019 mencapai hampir 15 ribu ton ke 29 negara atau tepatnya 14.924,29 ton. Dari voume tersebut nilai ekspornya sebesar Rp 170 miliar.

“Periode Januari-Juli kita ekspor 15.000 ton produk tanaman pangan segar dengan nilai rp 170 miliar,” tutur Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019).

Ada 10 komoditas tanaman pangan segar yang diekspor, di antaranya beras, beras ketan, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, talas, dan tanaman pangan lainnya.

Menurut Suwandi, komoditas kacang hijau, kedelai, talas, dan ubi jalar merupakan komoditas dengan volume ekspor paling tinggi.

Bacaan Lainnya

“Kacang hijau, kedelai, kita tinggi, sama ubi jalar, ini yang paling tinggi, favorit, kita ekspornya sekitar ke 29 negara dan kita terus dorong. Permintaan Jepang kalau talas ini luar biasa,” papar Suwandi.

Ia mengungkapkan, volume ekspor 15 ribu ton tersebut masih terbilang kecil. Ke depannya, pihaknya menargetkan untuk eskpor hingga 70 ribu ton tanaman pangan segar.

“Kita baru menyicil ini. Baru sedikit sekali. Potensinya bisa masuk 70 ribu ton ke depannya,” tandasnya.

Adapun rincian volume dan nilai ekspor tanaman pangan besar di semester I-2019 adalah sebagai berikut:

  1. Beras, volume ekspor 75,47 ton dengan nilai ekspor US$ 153.000,95
  2. Beras ketan, volume ekspor 44 ton dengan nilai US$ 67.000,55
  3. Jagung, volume ekspor 701,61 ton dengan nilai US$ 378.000,76
  4. Kedelai, volume ekspor 2.831,38 ton dengan nilai US$ 932.000,92
  5. Kacang Tanah, volume ekspor 607,08 ton dengan nilai ekspor US$ 954.000,29
  6. Kacang Hijau, volume ekspor 3.378,63 ton dengan nilai US$ 3.023.000,77
  7. Ubi kayu, volume ekspor 440,13 ton dengan nilai US$ 327.000,14
  8. Ubi jalar, volume ekspor 4.856,44 ton dengan nilai US$ 3.851.000,33
  9. Talas, volume ekspor 1.910,40 ton dengan nilai US$ 1.826.000,93
  10. Tanaman pangan lainnya, volume ekspor 79,16 ton dengan nilai US$ 565.000,30

Dari 10 komoditas tanaman pangan segar yang di ekspor Indonesia ke 29 negara, ubi jalar jadi komoditas terfavorit. Pada periode semester I-2019 ini, volume ekspor ubi jalar sebesar 4.856,44 ton dengan nilai ekspor US$ 3.851.000,33 atau setara dengan Rp 54,8 miliar (kurs Rp 14.250).

“Ubi jalar ini kita yang paling tinggi, favorit. Permintaan Jepang ini luar biasa,” tutur Suwandi.

Selain Jepang, negara lain yang menjadi sasaran ekspor ubi jalar di antaranya Hong Kong, Korea, China, Thailand, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, dan Amerika Serikat (AS).

Ubi jalar tersebut merupakan produksi dari wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua yang tersebar di 68 kabupaten.

Bersamaan dengan 9 komoditas lainnya yang total volume ekspornya sebesar 14.924,29 ton, menurut Suwandi volumenya masih terbilang kecil. Ia mengatakan, potensi ekspor komoditas tanaman pangan segar tersebut dapat mencapai 70 ribu ton.

“Kita baru mencicil ini. Baru sedikit sekali. Potensinya bisa masuk 70 ribu ton ke depannya,” tandasnya. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *