Soal Isu Enzo HTI, Moeldoko Minta Panglima TNI Lebih Waspada

Metrobatam, Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto agar lebih waspada dalam proses seleksi calon taruna akademi militer (Akmil).

Pernyataan Moeldoko berkaitan dengan kabar taruna Akmil keturunan Prancis bernama Enzo Zenz Allie yang diduga merupakan simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Moeldoko mengatakan kemungkinan besar akan dilakukan pemeriksaan ulang terhadap Enzo meski telah lulus mengikuti pendidikan di Magelang, Jawa Tengah.

“Saya belum koordinasi lagi sama Panglima TNI. Saya akan sampaikan ke Panglima agar diwaspadai lagi,” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/8).

Bacaan Lainnya

Mantan Panglima TNI itu tidak sepakat bila militer disebut kecolongan karena meloloskan Enzo, yang belakangan ini disebut-sebut menjadi simpatisan HTI sebelum menjadi taruna Akmil.

Menurutnya, dalam seleksi tahap awal bisa saja panitia seleksi Akmil tak mendeteksi informasi yang viral di media sosial tersebut.

Namun, kata Moeldoko, saat pendidikan di Akmil nanti penilaian akan dilakukan berkala. Ia memastikan para taruna Akmil akan terdeksi jika muncul penyimpangan-penyimpangan para peserta.

“Di TNI itu penilaian terus menerus, sangat ketat. Pasti akan ketahuan nanti kalau muncul penyimpangan-penyimpangan perilaku,” ujarnya.

Sebelumnya, viral di media sosial foto Enzo sedang memegang bendera bertuliskan kalimat tauhid. Bendera itu identik dengan HTI yang sudah dibubarkan oleh pemerintah dua tahun lalu. Enzo bersama ibunya pun disebut-sebut simpatisan HTI dan pendukung khilafah.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sendiri menyatakan Enzo telah memenuhi syarat untuk menjadi taruna Akmil. Jenderal bintang empat itu menyebut Enzo adalah WNI dan telah lolos syarat baik dari tes fisik mau pun psikologi.

Kabar mengenai Enzo juga telah sampai ke telinga Menteri Pertahanan Ryzamizard Ryacudu. Dia mengaku bakal meminta TNI agar langsung memberhentikan Enzo sebagai taruna Akmil jika benar simpatisan HTI.

“Kalau benar saya suruh berhentiin,” kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/8). (mb/cnn indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *