TNI Balas Tim Kemanusiaan Nduga: Jika Mundur 1 Langkah, KKB Maju 14 Langkah

Metrobatam, Jakarta – Tim Kemanusiaan Nduga menilai saran Wapres Jusuf Kalla (JK) agar aparat kemananan melakukan serangan balik ke KKB usai penembakan Briptu Hedar bisa memperumit keadaan. TNI mengatakan Tim Kemanusiaan Nduga itu tengah melakukan propaganda dan mencoba memberi ruang gerak KKB.

“Karena mereka bagian dari itu. Orang-orang itu bahkan menyampaikan propaganda, untuk memberi ruang gerak KKB lebih banyak. Begitu TNI mundur satu langkah, maka mereka maju 14 langkah,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sisriadi saat dihubungi, Rabu (15/8/2019) malam.

Sisriadi menjelaskan faktor medan di Papua relatif sulit. KKB menurut Sisriadi memanfaatkan medan yang sulit itu untuk bersembunyi.

“Kita melakukan operasi dengan sasaran terpilih karena kita tidak gebyah uyah. Kita benar-benar patuh HAM. Jadi kalaupun kita tembak, yang kita tembak adalah benar-benar orang yang bersenjata dan melakukan perlawanan,” ujar dia.

Bacaan Lainnya

Dia menegaskan tugas TNI sifatnya membantu Polri dalam penegakan hukum. TNI dilibatkan sebab medan yang ditempuh sangat sulit.

“Jadi TNI berada di sana dalam rangka membantu Polri. Yang utama di sana tugas kita adalah membangun fasilitas perhubungan, membantu polri dalam penegakan hukum, makanya komando pengendaliannya ada sama Kapolda, bukan Pangdam. Di Nduga itu adalah di bawah kendali Kapolda, alias operasi BKO dalam rangka penegakan hukum, bukan melakukan peperangan tapi membantu polisi dalam rangka penegakan hukum,” papar dia.

Sebelumnya, Tim Kemanusiaan Nduga menilai dialog bisa menjadi menjadi salah satu upaya menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Papua.

“Kalau ada korban saya pikir semua pihak harus duduk dan diskusi kenapa masalah itu terjadi. Saya pikir apa yang terjadi di Nduga dan Ilaga baru-baru kemarin, kalau melakukan penyerangan itu bukan penyelesaian masalah. Itu justru masalah akan tambah rumit, tambah susah dan dunia akan membaca persoalan ini adalah persoalan yang sangat urgent,” kata Koordinator Tim Kemanusiaan Nduga, Theo Hesegem kepada wartawan, di Kantor Amnesty Internasional Indonesia, Jalan Probolinggo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8).

Dia menilai masalah yang terjadi di Papua harus diselesaikan secara serius. Serangan balik terhadap KKB, kata Theo, bisa menjadi sebuah kekeliruan.

“Apa yang disampaikan Pak Jusuf Kalla terkait serangan balik ini sebenarnya suatu kekeliruan yang dibicarakan Pak Jusuf Kalla. Saya pikir masalah ini harus diselesaikan secara serius,” katanya.(mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *