Sakit Kepala Setelah Makan? Ini 4 Hal yang Bisa Jadi Penyebabnya

Metrobatam.com, (Mb) – Makan memang bisa membuat Anda merasa ngantuk dan lemas setelahnya. Selain itu, Anda mungkin saja mengalami sakit kepala. Ya, banyak orang mengeluhkan sakit kepala setelah makan. Sakit kepala yang muncul biasanya cukup tajam, seolah kepala Anda ditusuk-tusuk jarum.

Ternyata, ada beberapa penyebab munculnya sakit kepala setelah makan. Mulai dari kondisi kesehatan Anda sendiri sampai makanan yang Anda konsumsi. Jadi, perhatikan kalau Anda punya kondisi-kondisi sebagai berikut.

Penyebab sakit kepala setelah makan

1. Gula darah rendah

Hati-hati kalau Anda merasa sakit kepala setelah makan. Anda mungkin mengalami hipoglikemia reaktif. Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula (glukosa) dalam darah menurun secara drastis atau tiba-tiba. Glukosa dalam darah didapatkan dari makanan yang kaya akan karbohidrat. Karbohidrat kemudian diserap oleh tubuh. Dengan bantuan insulin, karbohidrat yang sudah menjadi glukosa akan diubah menjadi sumber energi. Insulin dihasilkan oleh organ pankreas.

Jika pankreas menghasilkan insulin terlalu banyak dalam tubuh, kadar gula darah Anda pun akan tiba-tiba turun drastis. Ini karena insulin langsung menghabiskan suplai glukosa dalam darah Anda. Akibatnya, Anda akan merasakan sakit kepala setelah makan.

Bacaan Lainnya

Untuk mencegah hipoglikemia sesudah makan, hindari makanan yang kadar gula atau karbohidratnya terlalu tinggi. Zat tersebut bisa mendorong pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin lagi. Kalau Anda memang ingin makan makanan yang kaya karbohidrat, batasi porsinya.

2. Migrain

Perhatikan jenis sakit kepala yang muncul sesudah Anda makan. Jika sakitnya muncul pada salah satu sisi kepala dan terasa berdenyut tajam, Anda mungkin mengalami migrain. Migrain bisa dipicu oleh jenis-jenis makanan dan minuman tertentu. Pemicu migrain yang paling umum adalah tiramin, yaitu zat yang terdapat pada yogurt, keju, dan krim asam. Selain itu, makanan seperti ati ayam, kecap, daging yang sudah diawetkan, dan jeruk juga bisa jadi penyebab migrain Anda kumat.

Selain sakit kepala, Anda mungkin akan mengalami gejala lain seperti mual, muntah, peka terhadap cahaya, dan perasaan seperti ingin pingsan. Cara terbaik untuk mencegah migrain adalah menghindari makanan pemicunya.

3. Hipertensi

Sakit kepala setelah makan bisa jadi gejala tekanan darah tinggi (hipertensi). Perhatikan menu makanan Anda. Jika makanan yang Anda santap kadar sodiumnya sangat tinggi, tekanan darah Anda mungkin jadi meningkat. Sodium yang biasanya banyak didapatkan dari garam diatur oleh ginjal. Kalau dalam tubuh Anda sodiumnya terlalu tinggi, tubuh akan mengalirkan air lebih banyak ke dalam darah. Akibatnya, volume darah pun meningkat sehingga tekanan darah juga ikut melonjak naik. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit kepala setelah makan.

Bila Anda memang punya penyakit hipertensi, sebaiknya batasi jumlah sodium atau garam yang Anda konsumsi sehari-hari. Selain itu, konsultasikan langsung dengan dokter untuk menangani kondisi ini.

4. Reaksi alergi

Sakit kepala setelah makan bisa jadi salah satu reaksi alergi terhadap makanan atau zat tertentu. Reaksi alergi menyebabkan tubuh memproduksi histamin, yaitu senyawa yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Histamin akan bereaksi secara berlebihan dan menyebabkan kulit gatal, mual, bersin-bersin, atau sakit kepala.

Sekali lagi, perhatikan apa yang Anda santap. Anda mungkin alergi makanan laut, telur, susu dan produk olahannya, serta zat-zat aditif seperti micin (MSG), sakarin, dan pengawet buatan. Hindari penyebab alergi Anda untuk mencegah sakit kepala sesudah makan.

(Mb/Hellosehat)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *