Alan Budikusuma: KPAI Lihat PB Djarum sebagai Produk Bukannya Klub

Metrobata, Jakarta – Legenda bulutangkis Alan Budikusuma tak habis pikir KPAI menuduh PB Djarum mengeksploitasi anak. Menurut dia, PB Djarum semata hanya mencari bibit bulutangkis.

PB Djarum resmi mengumumkan penghentian audisi umum bulutangkis mulai 2020. Langkah ini diambil untuk meredam polemik eksploitasi anak yang dituduhkan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan Yayasan Lentera Anak.

Dihentikannya audisi umum menciptakan perdebatan besar. Pasalnya, selama ini PB Djarum melahirkan banyak pebulutangkis top termasuk Kevin Sanjaya Sukamuljo, yang kini menempati peringkat satu dunia di nomor ganda putra bersama Marcus Fernaldi Gideon.

Sebagai salah satu pencari bakat audisi umum PB Djarum, Alan mengaku prihatin dengan keputusan PB Djarum. Meski ia tahu keputusan sudah dipertimbangkan dengan matang.

Bacaan Lainnya

“Kami pamit dasarnya bukan karena emosional, atau ngambek seperti anak kecil. Bukan. Ini rasional,” kata Alan kepada pewarta dalam sambungan telepon Selasa (10/9/2019). “Tetapi saya juga prihatin karena dari audisi PB Djarum ini lahir banyak sekali pemain-pemain bulutangkis top yang mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional,” dia menambahkan.

“Jadi kami menunggu bagaimana dari KPAI niat baiknya untuk menyelesaikan masalah ini. Sebab, saat ini masih terjadi deadlock seperti yang dikatakan pak Yoppy (Rosimin),” lanjut pemilik medali emas Olimpiade 1992 itu.

“PB Djarum adalah klub, kalau dari KPAI melihat kami sebagai produk. Nah ini yang harus disinkronkan bahwa pihak KPAI harus mengerti bahwa ini PB Djarum, yang kami lakukan adalah mendidik dan mencari bibit, bukan eksploitasi,” dia menjelaskan.

Kemenpora melalui Imam Nahrawi berencana untuk menengahi polemik yang terjadi. Pertemuan rencananya digelar Rabu (11/9) dan dihadiri kedua pihak, PB Djarum dan KPAI.

“Dilihat saja nanti. Saya cuma mau tekankan bahwa audisi ini mencari bibit dan yang melakukan ini PB Djarum. Kalau pihak KPAI ingin menghentikan? Bapak Yoppy (Rosimin) kan sudah bicara bahwa ada surat resmi dari pihak KPAI yang meminta audisi dihentikan. Tetapi KPAI klaim tidak. Jadi apa? Lucu,” kata suami dari legenda bulutangkis Susy Susanti ini. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *