5 Isu Hoaks Pasca-Teror Bom Jatim, Nomor 4 Bikin Lemas

Metrobatam, Jakarta – Rentetan ledakan bom terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Aksi bom bunuh diri diketahui didalangi oleh sel-sel jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Aksi bom bunuh diri pertama terjadi di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro; Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya Nomor 1, Baratajaya, Kecamatan Gubeng; dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada Minggu 13 Mei 2018. Dari kejadian itu, 14 orang meninggal dunia.

Di hari yang sama, pada malam harinya terjadi ledakan di Rumah Susun (Rusun) belakang Polsek Taman Sepanjang, Sidoarjo. Setidaknya ada lima orang meninggal dunia. Namun, ledakan ini bukanlah aksi bom bunuh diri.

Densus 88 Berhasil Amankan Bahan Peledak dari Rumah Terduga Teroris Bom Polrestabes Surabaya

Bacaan Lainnya

Berselang satu hari, aksi bom bunuh diri kembali terjadi. Kali ini di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, Senin 14 Mei 2018 pagi hari. Setidaknya ada empat orang meninggal dunia. Anak pelaku terduga teroris berhasil selamat dalam aksi itu.

Di balik rentetan teror tersebut, banyak pihak yang mencoba untuk memperkeruh suasana dengan menyebarkan berita palsu atau hoaks. Berdasarkan catatan Okezone, sekiranya ada lima hoaks pasca-bom Surabaya

1. Bom di Bandara Ahmad Yani Semarang

Media sosial sempat dihebohkan dengan adanya kabar soal temuan bom di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Namun kenyataannya, hal tersebut tidak benar atau hoaks.

2. Ada Bom di Satpas Colombo

Tak lama berselang, aplikasi pesan tertulis ramai soal adanya paket bom di kawasan Satpas Colombo, Tanjung Perak, Surabaya. Tetapi, setelah aparat kepolisian melakukan pengecekan informasi itu ternyata tidak benar.

3. Ledakan Bom di Bank Prima Surabaya

Setelah adanya bom di Mapolrestabes Surabaya, grup WhatsApp awak media dihebohkan dengan informasi adanya ledakan bom susulan yang terjadi di Bank Prima Surabaya. Namun, ketika dikonfirmasi ke Polda Jawa Timur, ternyata hal tersebut tidak benar kenyataannya. Pasalnya, itu adalah kerjaan orang iseng.

4. Bom di Jakarta

Berita hoaks mengenai bom terus meresahkan masyarakat, kali ini kabar tersebut menyasar Ibu Kota DKI Jakarta, tepatnya di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur. Informasi awal diterima, adanya korban jiwa dari ledakan tersebut.

Aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Timur pun langsung menyambangi lokasi Gereja itu. Ternyata benar saja, hal itu hanyal informasi hoaks.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya Putra menyebut bahwa teror bom di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, merupakan informasi palsu atau hoaks. Dia memastikan tidak ada benda mencurigakan seperti isu yang beredar di masyarakat.

“Itu berita hoaks. Tidak ada benda mencurigakan,” ujar Tony saat dikonfirmasi, Jakarta, Senin 14 Mei 2018.

5. Hoaks Mengatasnamakan BIN dan Densus 88

Tak hanya itu, informasi hoaks juga sempat mengklaim nama dari institusi Badan Intelijen Negara (BIN) dan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Berita palsu itu berisikan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari pusat perbelanjaan atau Mall.

Terkait pesan berantai itu, Polda Metro Jaya menegaskan informasi itu adalah hoaks dan sesat. Sehingga, masyarakat diminta tetap tenang dan tidak panik.

“Kemudian juga ada nama-nama tempat perbelanjaan di Jakarta maupun di Surabaya, jadi kami menyampaikan bahwa itu tidak benar,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Dengan adanya informasi hoaks tersebut, Mabes Polri meminta kepada masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap berita palsu atau hoaks di balik aksi teror bom yang terjadi. Mengingat, di media sosial ataupun pesan berantai, banyak informasi yang beredar luas, namun masih diragukan kebenarannya.

“Kami dari, Mabes Polri harapkan masyarakat tetap waspada khususnya berita-berita tak jelas, yang dikirim oleh sumber-sumber tak jelas, atau biasa disebut hoaks,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto. (mb/okezone)

Pos terkait