Giliran LAM Desak Efendi Simbolon Minta Maaf

efendi simbolon

Metrobatam.com, Pekanbaru – Setelah mantan Walikota Batam yang juga anggota DPR-RI, Nyat kadir, sekarang giliran Lembaga Adat Melayu Lembaga Adat Melayu Riau mendesak anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon meminta maaf secara terbuka kepada orang melayu atas pernyataannya yang mengandung SARA.

Warga melayu Riau merasa terhina atas ucapan Effendi Simbolon di satu media online menyebutkan, demokrasi tanpa idealisme adalah ‘demokrasi ala Melayu’ meresahkan banyak pihak di Riau, terutama di kalangan orang-orang Melayu.

Pernyataan itu diucapkan Effendi saat mengkritik tiga partai yakni Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional, yang secara resmi menyatakan dukung pemerintah. Ini dianggap menghancurkan demokrasi hingga rawan menimbulkan korupsi. Tiga partai disebut tidak memiliki idealisme yang disebut ala melayu.

“Pernyataan yang dimuat salah satu media online itu melecehkan budaya Melayu”, kata Ketua Umum Dewan Pembina Harian Lembaga Adat Melayu Riau, Al Azhar, Jumat, 12 Februari 2016.

Menurut Al Azhar, Mengaitkan hal-hal negatif dengan etnik tertentu atau stigma etnisitas adalah salah satu cara kolonial untuk memecah-belah dan menciptakan konflik di nusantara.

Dalam konteks masa kini, menurut Al azhar, pernyataan Efendi Simbolon itu jelas bermuatan SARA. Oleh karena itu, Al azhar berharap Efendi Simbolon hanya salah ucap, dan segera minta maaf secara terbuka, bukan hanya kepada orang Melayu, tapi juga kepada semua komponen bangsa di Indonesia ini.

“Namun, bila ucapan itu lahir dari anggapan laten yang tertanam di benaknya, maka Efendi Simbolon patut dianggap sebagai musuh yang harus disingkirkan demi keutuhan bangsa,” kata budayawan Riau ini.

Reaksi keras mengutuk ucapan Effendi Simbolon mulai marak terjadi di Riau. Mahasiswa asal Pelalawan, Kamis kemarin mendatangi Lembaga Adat Melayu Riau menyampaikan perasaan terhina mereka.

Mereka menyatakan akan melakukan semua cara sampai Efendi Simbolon menarik ucapannya yang menghina etnik Melayu itu, dan meminta maaf secara terbuka menurut adat-budaya Melayu Riau.

Al Azhar mengaku akan mengajak pengurus Lembaga Adat Melayu Riau untuk melakukan musyawarah menyikapi pernyataan Efendi Simbolon itu. “Insya Allah, kita akan membahas isu ini”, kata Al azhar.

Sumber Tempo.co

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *