9 Orang Tewas Usai Pesta Miras di Kuburan

Metrobatam, Tangerang – Tiga warga Solear, Kabupaten Tangerang, tewas setelah menenggak minuman keras. Mereka diduga tewas karena overdosis. Sementara di Arso Kabupaten Keerom Papua sebanyak enam orang tewas setelah menenggak minuman keras jenis whisky.

“Meninggal dunia diduga karena overdosis minuman,” kata Kapolsek Cisoka Kompol Amanta Wijaya saat dimintai konfirmasi, Senin (2/4).

Ketiga korban diketahui bernama Hamjah (34), Jainudin (36), dan Irfan (40). Mereka minum minuman keras di Tempat Pemakaman Umum Cikuya, Solear, beberapa waktu lalu.

“Tiga orang korban tersebut meminum miras di TPU Kampung Cikuya RT 007 RW 002 Solear, Kabupaten Tangerang,” jelas Amanta.

Bacaan Lainnya

Polisi mendapat laporan kejadian itu pada Minggu (1/4). Setelah dicari tahu, ketiga korban ternyata sudah meninggal sejak Sabtu (31/3) setelah meminum miras pada malam sebelumnya.

Berdasarkan pengakuan keluarga, masing-masing korban sempat mengeluh sakit dan dibawa ke puskesmas serta rumah sakit. Sayangnya, tak satu pun nyawa korban yang bisa diselamatkan.

Irfan meninggal dunia di RSUD Balaraja pada Sabtu, disusul Hamjah yang meninggal malam harinya. Korban terakhir, yakni Jaenudin, meninggal sebelum sampai di rumah sakit. “Oleh keluarga diantar berobat ke RSUD Balaraja tetapi meninggal sebelum sampai di RSUD Balaraja,” lanjut Amanta.

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Dua botol miras bermerek Mansion House, yang ditemukan di lokasi kejadian, turut diamankan sebagai barang bukti.

Sementara di Kabupaten Keerom Papua tercatat enam orang tewas setelah meneggak minuman keras jenis wisky. Empat korban meninggal dunia sebelumnya pada hari jumat, yakni Karel Bogor (23), Elvis Borotian, Hebertus Kuamre (53), Natalius Bogor, dan seorang remaja berusia 16 tahun Herman Borotian. Hari minggu 1 April 2018 korban meninggal dunia bertambah atas nama Victor Borotian.

“Informasi dari istri korban atas nama Adreanus Seserai bahwa korban mendapatkan minuman keras jenis whisky dari seorang masyarakat. Kemudian baru minum 3 botol korban sudah berjatuhan,”kata Hotma. Senin 2 April 2018.

Diawal ungkap dia, 3 orang meninggal dunia, kritis 3 orang dan dirawat 11 orang. Kemudian dihari Sabtu 3 orang korban kritis meninggal dunia. “Korban meninggal sudah dibawa pihak keluarganya. Sementara saat ini empat orang masih dirawat intensif di RSUD Kwaingga sementara lainnya sudah diijinkan pulang,” katanya.

Ditambahkan hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penjual minuman keras tersebut. Hotma mengaku agak kesulitan dalam mengungkap penjual minuman keras tersebut. “Pengakuan dari istri Adreanus Seserai, bahwa suaminya bersama korban Herman Borotian yang mengetahui minuman tersebut berasal. Namun keduanya telah meninggal dunia.

“Karena saksi sudah meninggal dunia, maka sampai saat ini kita masih lakukan penyelidikan, apakah minuman tersebut kedaluarsa ataupun oplosan. Dan dari mana minuman itu berasal,” ucapnya. (mb/detik/okezone)

Pos terkait