Adu Gagasan Soal BPJS: TKN Evaluasi Pendanaan, BPN Potong Biaya Dinas

Metrobatam, Jakarta – Tim sukses pasangan calon (paslon) 01 dan 02 kembali beradu solusi masalah Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Keduanya menawarkan penyelesaian dalam jangka panjang dan pendek.

Menurut dr Mariya Mubarika dari Tim Kemenangan Nasional (TKN) paslon 01, pihaknya fokus pada 3 solusi masalah BPJS Kesehatan. Yaitu menyelesaikan piutang, menggunakan cukai rokok, dan mengevaluasi pendanaan.

“Kita akan evaluasi kembali unit cost pembiayaan yang sesuai untuk BPJS Kesehatan. Tentunya harus sesuai dengan nilai keekonomian masyarakat, sehingga semua harus dihitung dengan benar,” kata dr Mariya dalam diskusi yang digelar Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK), Minggu (24/3/2019).

Sementara Harun Albar dari Satgas Kesehatan Badan Pemenangan Nasional (BPN), yakin masalah selesai dalam 200 hari. Solusi dimulai dengan penghematan anggaran pemerintahan, mulai Presiden hingga lembaga teknis.

Bacaan Lainnya

“Kita akan pangkas ongkos perjalanan dinas semua komponen pemerintah. Dengan solusi ini kita bisa hemat Rp 20-30 triliun. Uang ini akan langsung digunakan untuk menutup defisit BPJS Kesehatan,” kata Harun.

Untuk solusi jangka panjang, Harun mengatakan perhitungan kembali premi BPJS Kesehatan. Premi disesuaikan dengan nilai aktuaria untuk memaksimalkan manfaat yang diterima masyarakat.

BPJS Kesehatan saat ini menjadi satu-satunya asuransi sosial kesehatan di Indonesia. Asuransi memastikan kesamaan perlindungan dan akses kesahatan bagi semua warga negara. Sayangnya BPJS Kesehatan menghadapi defisit tiap tahun akibat beban yang besar. Masalah ini berisiko menurunkan kualitas pelayanan pada masyarakat. (mb/detik)

Pos terkait