Metrobatam, Jakarta – Panasnya kontestasi jelang pendaftaran Pilgub DKI Jakarta diwarnai dengan isu berbau SARA yang tak sedikit menyerang kandidat bakal cagub. Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono, meminta isu ini dihentikan lantaran bisa memicu konflik.
“Kepada tokoh partai, tokoh masyarakat, tokoh agama, untuk bisa menahan diri. Jangan sampai ada konflik horizontal, sebab saya menangkap isu-isu sukuisme, ras, agama, itu dimunculkan,” ucap Agung kepada detikcom, Kamis (15/9/2016) malam.
Mantan Menkokesra itu tak merinci kasus SARA yang mencuat, namun dia menyebut isu itu muncul dalam pernyataan-pernyataan pihak tertentu yang tak elok menjadi konsumsi masyarakat.
“Hindarkan diri dari kampanye berbau SARA. Kedepankan isu yang lebih kepada soal kapasitas calon, kapabilitas calon, bukan atas dasar hal-hal yang berbau SARA,” lanjut mantan ketua DPR itu.
Agung menyebut isu SARA bukan saja bisa memicu konflik horizontal, tapi juga bisa membuat partisipasi pemilih dalam Pilkada justru rendah. Padahal, harapan dari hangatnya kontestasi adalah partisipasi yang tinggi.
“Karena itu pimpinan parpol, tokoh politik harus turut sejukkan suasana, bukan dengan menambah suasana yang bisa menimbulkan konflik dengan berbagai isu agama, ras, sukuisme,” tegas Agung.(mb/detik)