Akibat Dualisme Kepemimpinan, Kursi Wadirut Pertamina Dihapus

Metrobatam, Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) memutuskan tidak ada lagi jabatan Wakil Direktur Utama (Wadirut) di dalam nomenklatur direksi perusahaan minyak pelat merah itu. Padahal disediakannya kursi Wadirut untuk ditempati Ahmad Bambang juga diputuskan oleh RUPS yang digelar pada Kamis (20/10) tahun lalu.

Keputusan tersebut membuat jumlah direksi Pertamina berkurang dari sembilan menjadi delapan direktur.

Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan, keputusan ini diambil demi penyegaran organisasi Pertamina. Apalagi, dewan komisaris merasa tidak diperlukan lagi tambahan sumber daya manusia untuk mengurus lini bisnis hilir.

“Memang dalam organisasi yang penting adanya teamwork. Cuma, memang terkadang struktur itu mengganjal akan terjadinya kerja tim yang efektif. Maka dari itu, dalam hal ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meniadakan Wakil Direktur Utama,” ujar Tanri di Kementerian BUMN, Jumat (3/2).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut, ia memahami jika perusahaan dengan lini bisnis kompleks seperti Pertamina membutuhkan SDM yang mumpuni. Namun, dengn pengerecutan jumlah direksi, ia yakin manajemen Pertamina bisa lebih baik dalam mengambil keputusan.

“Kami harapkan tim ini bisa bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas yang sudah dicanangkan. Pertamina harus jadi world class energy company,” katanya.

Kendati mengubah nomenklatur, Tanri memastikan bahwa proyek Pertamina masih tetap jalan sesuai jadwal. “Proyek tetap jalan terus karena sistem dibawahnya sudah ada,” katanya.

Melengkapi ucapan Tanri, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Tri Hargo mengatakan, pada awalnya posisi Wadirut dibutuhkan untuk mengakomodasi bisnis Pertamina yang menggurita.

Namun nyatanya, terjadi dualisme figur kepemimpinan di Pertamina, sehingga banyak pengambilan keputusan yang terlambat.

“Di BUMN lain, Wadirut itu settle down membantu Direktur Utama di dalam. Nah ini yang tidak terjadi. Karena leadership yang di Pertamina yang belum bisa tercipta,” jelasnya.

Di samping itu, Tanri mengatakan tak menutup kemungkinan jumlah direksi Pertamina menjadi sembilan lagi. Hanya saja, nama posisi baru tersebut tak akan lagi disebut sebagai Wadirut.

“Kami harapkan masih ada sembilan direksi. Mungkin bukan Wadirut, kan sebenarnya bisa saja Chief Operating Officer (COO),” lanjut Tanri. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait