Alasan Pelajar Demo Tolak RKUHP: Masa Istri Sendiri Diperkosa Tak Boleh?

Metrobatam, Jakarta – Para pelajar menggelar demonstrasi di sekitar gedung DPR RI untuk menolak RUU KUHP. Salah satu alasan mereka menolak RUU KUHP adalah menilai ada ketidakadilan di dalamnya.

Aksi itu digelar di sekitar gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Para peserta aksi juga terlihat membawa sejumlah poster yang berisi protes terhadap DPR.

Para peserta aksi yang menggunakan seragam putih abu-abu ini mengaku datang dari Bogor. Mereka juga sempat mengutarakan alasan mereka turun ke jalan. Berikut ini tanya-jawab dengan para pelajar yang ikut aksi:

Peserta aksi bernama Imran, pelajar sekolah swasta asal Bogor.

Bacaan Lainnya

Apa tujuan datang ke sini?

Mau minta keadilan.

Keadilan bagaimana?

Ya itu, tolak RKUHP.

Terus apa lagi?

Masak, istri sendiri diperkosa nggak boleh, di mana adilnya.

Ini dari mana aja?

Dari Bogor.

Semua?

Banyak, ada yg dari Depok. Pokoknya se-Jabodetabek

Berarti kenal sama teman kamu sebelah ini?

Ya kenal orang satu kelas.

Peserta aksi bernama Hidayatullah, teman sekelas Imran

Kamu ngapain ke sini, mau demo apa?

Sama, kita minta keadilan.

Keadilan apa?

Sama yang dia.

Keluhkan Pasal Hewan

Massa pelajar yang berdemo di gedung DPR menuntut agar RUU KUHP dibatalkan. Salah satu peserta aksi berbicara soal pasal santet yang ada di RUU KUHP.

“Undang-undangnya ngawur. Itulah hewan peliharaan masuk ke halaman tetangga terus didenda Rp 10 juta. Terus tentang santet,” ujar salah seorang siswa peserta aksi di belakang gedung DPR yang tak bersedia disebut namanya, Jl Palmerah Timur, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Adapun pasal santet merupakan pasal baru yang sebelumnya tidak ada dalam KUHP saat ini. Pasal ini soal pendeklarasian diri sebagai dukun santet atau ilmu gaib yang terancam pidana selama 3 tahun. Untuk diketahui, DPR dan pemerintah sudah sepakat menunda pengesahan RUU KUHP.

Siswa lelaki ini menyatakan massa siswa berisikan pelajar-pelajar SMA dan SMK/STM se-Jabodetabek. Mereka sudah berkumpul sejak pagi.

Saat ditanya apalagi tuntutan dari massa pelajar, siswa ini tak menjawab jelas.

“Banyak sih, tapi lupa,” tapi lupa.

Massa pelajar yang ikut aksi turut melempari gedung DPR dengan batu. Mengenakan seragam putih abu-abu ataupun Pramuka, mereka juga melakukan aksi bakar-bakar. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *