Alhamdulillah.. Aksi Perdagangan Orang Terbongkar di Bandar Lampung

Metrobatam, Lampung – Polisi berhasil membongkar praktek perdagangan orang (TPPO) di Kota Bandar Lampung. Bahkan, dua pelaku bernama Sutinah alias Intan alias Tina (40) dan Suwito (37) diringkus setalah adanya laporan dari orang tua korban.

“Kami berhasil menangkap pelaku penjualan orang dengan tersangka bernama Sutinah,” kata Kapolsek Panjang, Bandar Lampung, Kompol Sufingi,Senin (15/5).

Sufingi menambahkan, penangkapan ini berawal dari laporan orang tua korban bernama Mia Setiawati bahwa anaknya menjadi korban TPPO. Kemudian, polisi melakukan peyelidikan di sejumlah tempat yang diduga menjadi tempat keberadaan anaknya.

Hingga akhirnya polisi mengetahui keberadaan korban yang berada di tempat yang dahulu dikenal sebagai lokalisasi di Kelurahan Waylunik Kecamatan Panjang.

Bacaan Lainnya

“Di lokasi tersebut petugas menemukan empat anak perempuan yang diduga menjadi korban perdagangan orang,” sambungnya.

Selanjutnya, polisi langsung membawa pemilik kafe beserta mengamankan sejumlah barang bukti untuk dilakukan pemeriksaan labih lanjut. Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui bahwa keempat anak yang masih dibawah umur ini berasal dari Banyumas, Jawa Tengah.

“Pengakuan dari anak-anak ini bahwa mereka direkrut dan dikirim ke Lampung oleh Mama Intan alias Tina,” terang Sufingi.

Sementara pelaku mengaku dirinya mendapatkan bayaran sebesar Rp1 juta untuk setiap perempuan yang dibawanya ke kafe tersebut.

“Modus operandi pelaku yakni menawarkan pekerjaan di Jakarta sebagai pekerja di restoran, tapi ternyata di bawa ke Lampung untuk dijadikan PSK dan salah satu korban masih kerabat dari intan,” sambungnya.

Polisi pun menetapkan Suwito dan Intan sebagai tersangka. Dari keduanya, petugas menyita barang bukti berupa buku catatan penghasilan korban, uang tunai Rp6,7 juta dan empat unit telepon genggam.

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat 2 UU No 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPO).

Kepada petugas, Intan berkilah baru kali ini menjual orang. Ia menyebut dihubungi oleh rekan yang dikenalnya saat menjadi perempuan tuna susila dan meminta dicarikan gadis untuk dijajakan.

“Saya mendapatkan yang diminta oleh teman saya itu, dengan cara menipunya untuk bekerja di rumah makan akan tetapi dibawa ke rumah bordir,” kilah Intan.

Ia mengatakan, terpaksa melakukan hal ini karena penghasilan dirinya tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. “Saya baru sekali ini cari-cari perempuan untuk dijadikan PSK,” tandasnya. (mb/okezone)

Pos terkait