Amien Rais Bicara Rezim Pekok, Inas: Mau Dibodohi Politikus Comberan?

Metrobatam, Jakarta – Amien Rais berbicara soal rezim pekok. Hanura menyindir balik Ketua Dewan Kehormatan PAN itu.

“Nggak salah kan kalau aku pernah bilang Amien Rais politikus comberan? Sebab dia ngomong asal jeplak sesuka hatinya saja,” ujar Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Senin (17/12).

Inas juga menyoroti pernyataan Amien soal revolusi mental yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Amien sebelumnya menilai mental tidak menyangkut moral sehingga revolusi mental tidak menjadikan orang-orang bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk.

Menurut Inas, Amien tidak memahami ‘mental’ yang dimaksud dalam revolusi mental. Bahwa, mental lebih luas daripada moral.

Bacaan Lainnya

“Karena mental adalah kapasitas psikologis orang dalam merespons problem-problem kehidupan, di mana moral membutuhkan kapasitas pslikologis untuk membedakan yang benar dan yang baik,” katanya.

Inas pun menyebut Amien Rais bermental tipis dan bermoral. Sebab, Amien dinilainya sengaja membodohi masyarakat dengan mengaitkan megaproyek Meikarta dengan pemerintahan Jokowi.

Amien dalam ceramahnya di pengajian kebangsaan dari Aliansi Pencerah Indonesia (API), kemarin, memang menyinggung soal sejumlah megaproyek yang uangnya berasal dari asing. Salah satunya megaproyek Meikarta.

“Contoh orang yang kapasitas psikologisnya atau mental-nya tipis sehingga moral-nya pas-pasan adalah Amien Rais, karena dia dengan sengaja membodohi masyarakat tentang yang mana proyek pemerintah dan yang mana proyek swasta, sehingga dengan sengaja dan tanpa rasa malu dia mengkait-kaitkan megaproyek Meikarta kepada pemerintahan Jokowi, padahal Amies Rais tahu bahwa Meikarta bukan proyek pemerintah,” tutur Inas.

Inas lantas menyindir balik Amien Rais yang meminta umat memilih Prabowo-Sandiaga. Pasangan yang disebut ramah kepada Islam.

“Amien Rais juga membodohi umat dengan meminta umat memilih presiden pilihan-nya yang katanya ramah kepada Islam, tapi sebenarnya gak pernah menjalankan kewajiban-nya beribadah sebagai pemeluk agama Islam. Jadi, apakah mau dibodohi politikus comberan?” pungkasnya. (mb/detik)

Pos terkait