Amien Rais Singgung DPT Janggal, KPU: Silakan Dilaporkan

Metrobatam, Jakarta – Amien Rais menyinggung adanya kejanggalan dan data ganda dalam Data Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019. KPU mempersilakan Ketua Dewan Kehormatan PAN itu melakukan pelaporan.

“Ya dilaporkan saja, pokoknya kalau ada ditemukan merasa tidak cocok silakan dilaporkan saja,” ujar Ketua KPU Arief Budiman di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019).

Arief mengatakan akan menerima laporan yang dilayangkan. Dia juga menyebut pihaknya tidak pernah tidak merespons laporan yang masuk.

“Nanti KPU merespons, tidak ada laporan yang disampaikan ke kita yang tidak direspons,” kata Arief.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Amien Rais berbicara soal rekayasa data di DPT Pemilu 2019. Dia menyebut rekayasa yang dilakukan manusia akan gagal jika didasarkan pada hal batil.

“Yang namanya rekayasa, rekapaksa manusia, secanggih apapun akan berakhir dengan sebuah kegagalan kalau didasarkan pada kebatilan, pada kepalsuan, pada sesuatu yang sifatnya hoax dan sebagainya,” kata Amien di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).

Menurut Amien, saat ini masih ditemukan sejumlah kejanggalan di DPT Pemilu 2019. Ia sempat mencontohkan soal data ganda. Namun, Amien menepis bahasannya dalam diskusi ini dalam upaya delegitimasi KPU. Malah, kata dia, dirinya ingin memastikan Pemilu 2019 menghasilkan sesuatu yang benar-benar sah

“Ada beberapa data dari DPT yang menurut temuan kami masih ada masalah karena ada yang tidak masuk akal,” ucap politikus senior PAN itu.

Amien Kutip Ayat

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tetap mengklaim ada rekayasa Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 dengan dalih kesamaan tanggal lahir meski Kementerian Dalam Negeri sudah menjelaskannya.

Ia bahkan mengutip ayat Alquran soal balasan Tuhan terhadap rekayasa yang dilakukan manusia.

“Saya mengingatkan bahwa di dalam Alquran dalam beberapa ayat mengatakan bahwa orang boleh melakukan rekayasa bentuk apapun, tapi Allah membalas rekayasa. Dan seunggul-unggul rekayasa adalah Allah SWT,” kata Amien di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/3).

Saat menyampaikan pidato di Komisi II DPR, Amien menyindir pihak-pihak yang melakukan rekayasa dalam proses pemilu. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menyitir Alquran Surat Ibrahim ayat 46 terkait tipu daya.

Amien tidak menyebut siapa pihak yang dia maksud. Namun, Amien merujuk pada temuan 17,5 juta data pemilih janggal yang ditemukan BPN Prabowo-Sandi beberapa waktu lalu.

Data itu pun yang dibahas dalam kesempatan tersebut. Sejumlah tokoh seperti Fadli Zon, Neno Warisman, Adhyaksa Dault, dan Rocky Gerung dijadwalkan hadir dalam acara ini.

Amien menilai data-data janggal di DPT Pemilu 2019 mengkhawatirkan karena mengancam legitimasi pemilu itu sendiri.

“Dikhawatirkan kita akan menerima sebuah illegitimate election (pemilu yang tidak sah). Kalau election-nya illegitimate, kira-kira presidennya juga tidak legitimate (sah),” ucap dia.

Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandi mengklaim ada 17,5 juta data janggal di DPT Pemilu 2019. Pemilih di kelompok itu memiliki tiga tanggal lahir yang sama, yakni 1 Januari, 1 Juli, dan 31 Desember.

Temuan itu telah dilaporkan ke KPU. KPU dan Ditjen Dukcapil pun telah mengklarifikasi hal tersebut. Bahwa, kesamaan tanggal lahir dari banyak warga itu merupakan standar administrasi kependudukan bagi warga yang tak ingat tanggal lahirnya.

Artinya, mereka yang tak ingat tanggal lahir akan dicantumkan dalam data kependudukan memiliki tanggal lahi 1 Januari, 1 Juli, dan 31 Desember.

“Itu sudah berlangsung sejak awal tahun 2000-an. Dan sudah diatur Permendagri 19 Tahun 2010,” kata Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh saat dihubungi, Senin (11/3). (mb/detik/cnn indonesia)

Pos terkait