AS Bekukan Aset 17 Pejabat Saudi yang Terlibat Pembunuhan Khasoggi

Washington DC – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada 17 pejabat Arab Saudi yang diduga terlibat pembunuhan jurnalis Jamal Khasoggi. Sanksi yang dijatuhkan berupa akses terbatas untuk sistem finansial AS dan membekukan aset pribadi para terduga pelaku.

“Para pelaku yang menargetkan dan membunuh secara brutal jurnalis yang tinggal dan bekerja di AS harus menerima konsekuensi atas perbuatan mereka,” kata Sekretaris Departemen Keuangan Steve Mnuchin dalam keterangannya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (16/11).

Penjatuhan sanksi terhadap warga Saudi itu merupakan hal yang jarang dilakukan AS. Sanksi tersebut bukan ditujukan kepada pemerintahan Saudi yang merupakan sekutu penting AS. Namun, hal itu juga memungkinkan pemerintahan Donald Trump untuk menhentikan segala tindakan yang mungkin akan berpengaruh pada transaksi senjata dengan Saudi.

Sanksi yang dijatuhkan sesuai dengan Undang-undang Magnitsky tentang penjatuhan sanksi finansial terhadap setiap warga negara asing yang dinyatakan melakukan pelanggaran HAM atau tindak kriminal serius. AS juga meminta Arab Saudi tegas untuk mengungkap kasus tersebut.

Bacaan Lainnya

“Pemerintah Arab Saudi harus mengambil langkah tepat untuk mengakhiri pembungkaman terhadap pihak-pihak yang berseberangan secara politik atau jurnalis,” ucap Mnuchin.

Beberapa nama yang mendapat sanksi tersebut adalah Saud Al Qahtani, yang telah dihapus poisinya sebagai pembantu utama putra Mahkota Mohammed bin Salman. Termasuk juga Konsul Jenderal Arab Saudi Mohammed Alotaibi.

Sebelumnya, AS juga telah mencabut visa 21 warga Arab Saudi yang diduga kuat terlibat kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi. Langkah ini menjadi tindakan tegas pertama AS terhadap Saudi terkait kasus Khashoggi.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (24/10), Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, bahwa Departemen Luar Negeri AS telah mengidentifikasi 21 warga Saudi yang visanya akan dicabut atau tidak akan dikabulkan jika mengajukan visa AS di masa mendatang.

Identitas 21 warga Saudi yang dicabut visanya ini tidak diungkap ke publik. Seorang pejabat AS lainnya menyebut sebagian besar dari 21 warga Saudi itu telah memiliki visa AS.

“Sementara kita terus mengembangkan pemahaman kita atas individu-individu yang bertanggung jawab atas kasus ini, tidak hanya mereka yang melaksanakannya tapi juga mereka yang terkait dengan kasus ini, dunia harus tahu bahwa kita berniat meminta pertanggungjawaban individu-individu ini ketika kita mengonfirmasi fakta-fakta yang ada,” ucap Pompeo kepada wartawan setempat. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *