Astaga! Cekik Guru SMP hingga Tewas, Pelaku Pukul Polisi saat Ditangkap

Metrobatam, Medan – Kasus pembunuhan Amerut Desi Meryani Sitepu alias Desi (24) warga Dusun 6, Namo Cengke, Desa Tanjung Berampu, Kecamatan Salapian, Langkat, Sumatera Utara akhirnya terungkap, Rabu sore (19/4).

Guru honor di SMP Negeri 2 Pancurido, Langkat itu tewas dibunuh oleh Erdi alias Jhon (31), honorer Perpas Pemkab Langkat yang tinggal tidak jauh dari rumah Desi.

Jhon diringkus anggota Sat reskrim polres Binjai saat tidur di rumahnya bersama anak dan istrinya.

Saat polisi membawanya untuk pra rekonstruksi ke lokasi pembunuhan Desi di Dusun Paya Rampah Sawah Ombo, Desa Kuta Parit, Kecamatan Selesai, Langkat, pelaku memukul polisi dan melarikan diri.

Bacaan Lainnya

Polisi berusaha mengejar pelaku sembari menembak ke atas untuk peringatan, tapi pelaku tidak memperdulikannya. Hasilnya, polisi pun menembak tepat di kaki kiri pelaku.

Menurut Jhon, dia nekat menghabisi nyawa Desi, karena merasa sakit hati setelah ditampar korban. “Aku tidak terima ditamparnya (Desi),” ujar Jhon saat di RS Djoelham Binjai.

Merasa tidak senang karena ditampar korban, Jhon langsung naik pitam. Dia meninju wajah korban dan menendangnya sampai tersungkur ke tanah.

Melihat korban jatuh ke tanah, dengan posisi terlentang, pelaku duduk di perut korban dan memukuli kepalanya pakai pelepah pohon kelapa sawit. “Kepalanya ku pukul pakai kayu (pelepah) 3 kali sampai berdarah,” kata Jhon.

Tidak sampai di situ, Jhon juga mencekik leher korban sampai korban benar-benar tewas. “Setelah dia (Desi) tewas, aku seret dia ke parit di tengah perkebunan sawit dan meninggalkannya,” kata Jhon.

Kapolres Binjai AKBP MR Salipu SIK MSi membenarkan polisi terpaksa harus menembak kaki pelaku pembunuhan Desi, akibat melawan petugas saat melakukan tugas.

“Polisi harus mengambil tindakan karena pelaku membahayakan nyawa petugas saat mengamankan pelaku.Jasad korban sudah 5 hari membusuk di lokasi sebelum ditemukan,” ujar AKBP MR Salipu.(mb/okezone)

Pos terkait