Bank Indonesia: Indonesia Masuk Era Baru Inflasi Rendah

Metrobatam, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebut saat ini Indonesia tengah memasuki era baru di mana tingkat inflasi stabil dan rendah. Selama dua tahun terakhir, inflasi Indonesia selalu berada di kisaran 3 persen, dimana tahun ini inflasi diperkirakan bisa berada di bawah 4 persen.

Agus menyatakan, inflasi yang rendah ini membuat Indonesia setara dengan negara-negara lain di mana tingkat inflasinya bisa berada di bawah 3 persen. “Ini era baru seperti negara-negara tetangga di mana inflasi rata-rata di bawah 3 persen,” ujarnya, Rabu (26/7).

Menurut Agus, terjaganya stabilitas ini tidak terlepas dari upaya pemerintah daerah (pemda) dalam menjaga tingkat inflasi. Namun dia mengingatkan agar dalam pengelolaan inflasi pemda harus memperhatikan ketersediaan pangan.

“Sumbangsih Bapak Ibu (pemda) luar biasa. Mengelola inflasi mohon perhatikan ketersediaan pangan. Biasanya ini jadi sumber inflasi. Kedaulatan pangan, ketersediaan pasokan itu penting,” kata dia.

Bacaan Lainnya

Agus mengungkapkan, tingkat inflasi secara nasional pada Juni 2017 relatif terjaga. Namun di beberapa provinsi masih ada inflasi daerah yang berada di atas 5 persen.

“Riau, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku. Beberapa provinsi dalam waktu dekat akan turun. Pernah satu bulan tinggi, jadi year on year tinggi,” kata dia.

Sementara itu menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, banyak negara yang mulai mengagumi Indonesia dalam menjaga kondisi perekonomiannya.

Darmin mengakui, kondisi perekonomian Indonesia memang terus membaik. Dia pun memperkirakan ‎pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017 sedikit di atas 5,1 persen. Lebih tinggi dari kuartal I 2017 5,01 persen.

“Lihat kinerja perokonomian secara makro pertumbuhan kuartal 1 5,01 persen. Kira-kira kuartal IIÂ lebih kurang tidak jauh dari situ bisa ke atas,” jelas dia.

Menurut Darmin, pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah investasi dan belana negara yang diprediksi mulai membaik serta tingkat konsumsi serta ekspor yang meningkat. (gir)

Jokowi Mengapresiasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang berkoordinasi dengan baik dengan pemerintah pusat sehingga inflasi bisa terjaga dengan baik. Pasalnya, inflasi Indonesia dalam setahun terakhir bisa terjaga dengan baik mencapai target yang diinginkan.

Dengan inflasi yang terus dijaga rendah, Ia bilang bahwa Indonesia telah memasuki era dengan angka inflasi yang terus rendah.

“Alhamdulillah, tadi sudah disampaikan Gubernur BI, 2015 inflasi kita berada pada angka 3,35%. Kemudian di 2016 3,02%. Dan di kuartal I tahun ini berada pada angka kisaran 4%. Artinya kita sudah mulai ke era inflasi rendah di negara kita,” kata Jokowi dalam paparannya pada acara Rakornas TPID di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/7).

Menurutnya, kunci dalam mengelola perekonomian negara adalah mengejar pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi. Untuk itu diperlukan terobosan-terobosan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana menekan inflasi serendah-rendahnya.

“Ini berkat saudara-saudara semuanya yang tahu betul apa itu fungsi inflasi,” ungkapnya.

Selain inflasi yang rendah, pemerintah juga berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi di angka 5%. Menurutnya, hal ini menjadi angka yang prestisius di tengah kondisi perekonomian global yang sedang lesu.

“Pertumbuhan ekonomi kita kalau dibandingkan dengan negara-negara lain, dengan keadaan ekonomi global yang masih sangat berat sekali, semua negara mengalami tekanan pertumbuhan ekonomi. Negara kita di G-20 berada pada posisi 3 besar di bawah India dan RRC. Ini patut kita syukuri,” tuturnya.

“Memang negara kita masih sangat tergantung pada konsumsi. Oleh sebab itu, daya beli masyarakat harus dijaga terus agar konsumsi terjaga,” tukasnya. (mb/detik)

Pos terkait