Metrobatam.com, Anambas – Sebanyak 19 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) terjaring razia Statuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Para PNS dan PTT yang terjaring itu kedapatan sedang ngopi di warung kopi saat jam kerja. Mereka terjaring di sejumlah warkop yang tidak jauh dari kantor instansi pemerintah.
Dari 19 pegawai itu 8 diantaranya merupakan Pegawai Tidak Tetap (PTT),11 diantaranya merupakan Pegawai negeri Sipil (PNS).Bahkan dari informasi di lapangan sempat terjadi saling dorong dengan Satpol PP akibat salah seorang PNS enggan indentitasnya diminta dan dengan tegas menolak,
“Sebenarnya kalau dibilang melawan itu tidak, mungkin dia malu karena ketangkap basah sedang ngopi, tapi akhirnya dia juga mau menyebutkan identitasnya,” demikian disampaikan Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Kepulauan Anambas Hamka Lubis, Rabu (10/8).
Uniknya Hamka mengungkapkan, dari belasan pegawai yang terjaring razia itu alasannya rata-rata sama yakni mereka sedang sarapan. Jika alasannya tidak ada kerjaan itu menurutnya sangat tidak mungkin.
“Seharusnya PNS dan PTT tersebut lebih kreatif karena pasti banyak perkerjaan,” paparnya. Lebih jauh Hamka mengaku kalau saat ini mental pegawai saat ini sudah jauh menurun. Bagaimana tidak,mereka sudah berani secara terang-terangan ngopi di dekat kantor pemerintahan pada jam kerja.
“Ini sudah tidak etis lagi dan mesti harus diperbaiki jangan sampai berlarut-larut,” ungkapnya. Hamkah berjanji ke depan pihaknya akan tetap melakukan razia ini untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai.
“Ke depan kita akan lakukan razia rutin. Kalau sekarang ini kita hanya memberikan shock terapy dulu. Tapi kalau nanti kedapatan lagi, kita akan proses lebih lanjut dengan menyerahkan mereka kepada Badan kepegawaian Daerah (BKD),” tutupnya.
Mb/Haluankepri