Berhasil Ledakkan Bom Kimia di Istana Negara, Teroris Bandung akan ‘Jihad’ ke Marawi

Metrobatam, Bandung – Densus 88 Antiteror menangkap lima orang terduga teroris di Bandung, Jawa Barat, kemarin. Mereka diduga ingin berangkat ke Marawi, Filipina untuk bergabung dengan kelompok radikal di negara itu.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus mengatakan, para pelaku diketahui berencana berangkat ke Marawi setelah menjalankan target aksinya di Tanah Air yakni meledakkan bom kimia di Istana Negara dan Mako Brimob.

“‎Kelompok ini juga bakalan berangkat ke Marawi, Filipina. Hal itu jika target telah terlaksana,” kata Yusri, Rabu (16/8).

Kelima terduga teroris yang ditangkap Densus 88, pada Selasa 15 Agustus, berinisial AR lalu istrinya AK. Kemudian YP, SH, dan R alias I. Dua dari lima orang itu merupakan warga Bandung, tiga lainnya asal Sumenep, Kediri, dan Sumatera Barat.

Bacaan Lainnya

Saat penangkapan, petugas menyita berbagai bahan kimia yang diduga kuat akan digunakan untuk merakit bom di rumah kontrakan pelaku di Kampung Jajaway, Kota Bandung.

Polisi menduga, bom kimia yang akan dirakit ingin dipakai untuk meledakkan Istana Negara, Mako Brimob, serta pos polisi lainnya.

Yusri mengatakan kalau kelima orang ditangkap itu bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung Raya. Mereka kini dalam penanganan Mabes Polri guna penyelidikan serta pengembangan kasus.

Sementara itu, pasca-penangkapan lima terduga teroris, Polda Jabar meningkatkan pengamanan di jajarannya terutama di Mako Brimob yang jadi target serangan teroris seperti terungkap dari pemeriksaan lima terduga teroris ditangkap di Bandung.

“Kita akan ketatkan pengaman di Polda (Jabar), serta dengan petugas di lapangan, karena petugas merupakan salah satu target kelompok teroris ini,” ujar Yusri Yunus.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Hendro Pandowo juga mengatakan hal yang sama. “Pengamanan mako (Polres) menjadi satu pintu, dan petugas di lapangan dipersenjatai. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan,” sebut Hendro.

Pos Polisi Diteror Lambang ISIS

Dua lembar kertas berlambang kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ditemukan tertempel di Pos Polisi Lalu Lintas, Jalan Surapati, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/8), sekitar pukul 6.10 WIB.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Bandung Komisaris Reny Marthaliana membenarkan hal ini. Menurut dia, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hal ini. “Memang benar ada itu, sekarang kami masih melakukan penyelidikan,” kata Reny kepada CNNIndonesia.com, Rabu (16/8).

Dia menolak menjelaskan lebih detail perihal dua kertas bergambar lambang ISIS tersebut. Reny mengatakan, pihaknya akan memberikan informasi lebih lanjut usai melakukan penyelidikan.

Berdasarkan informasi yang diterima CNNIndonesia.com, dua lembar kertas bergambar lambang ISIS itu ditemukan bersama dua lembar kertas yang memuat pesan bernuansa ancaman.

Dalam kertas itu juga disampaikan pesan untuk menegakkan syariat Islam. Berikut pesan yang disampaikan dalam kertas tersebut,

Bagi kami tidak jadi soal kami menang atau kalah. Bila menang kami akan tegakkan syariat Allah. Bila kami kalah dalam membela syariat Allah, kami tidak ridho syariat Allah dicampakkan.

Segala puji hanya bagi Allah Rabbul Alamin. Shalawat serta salam tercurah pada Rasulullah nan mulia yang diutus dengan pedang rahmat bagi seluruh alam.

Wahai thoghut!

Demi Allah kami akan tetap teguh pada pendirian kami yakni ingkar pada kalian dan iman pada Allah. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait